Tabut Perjanjian Tuhan Pancaran Air Hidup 22 Desember 2023

22 December 2023

Bacaan: 2 Samuel 6 : 12 – 19 | Pujian: KJ. 84 : 1, 2
Nats: Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: “TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu.” Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.(Ayat 12)

Tabut Perjanjian Tuhan adalah simbol kehadiran Tuhan di tengah-tengah bangsa Israel. Di dalam tabut itu terdapat dua loh batu yang berisikan 10 hukum yang diberikan Tuhan kepada Musa. Selama 20 tahun Tabut Perjanjian tidak berada di tempat semestinya karena dirampas oleh bangsa Filistin. Setelah Daud dinobatkan menjadi raja atas seluruh Israel, ia menjadikan Yerusalem sebagai pusat pemerintahan. Dengan dijadikannya Yerusalem sebagai pusat pemerintahan, Daud ingin menempatkan Tabut Perjanjian itu di kota Yerusalem sebagai lambang kehadiran Tuhan.

Bacaan kita hari ini menceritakan tentang bagaimana Daud membawa Tabut Perjanjian dari rumah Obed-Edom menuju Yerusalem. Di sepanjang perjalanan Daud mengekspresikan rasa syukurnya. Ia menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga dengan memakai baju efod dari kain lenan. Sekalipun istrinya Mikhal menegurnya karena tidak pantas bagi seorang raja menari dihadapan rakyatnya. Saat itu tarian hanya dilakukan oleh para budak, tetapi Daud tetap melakukannya. Tidak hanya itu, di setiap enam langkahnya, Daud mempersembahkan korban kepada Tuhan, berupa seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan.

Sebagaimana ketika Tabut Perjanjian berada di rumah Obed-Edom, ia dan seisi rumahnya diberkati oleh Tuhan, juga saat Tabut Perjanjian itu berada di kota Yerusalem, diberkatilah bangsa Israel dalam nama TUHAN semesta alam (Ay. 18). Kala Tabut Perjanjian berada di tangan musuh, bangsa Israel selalu mengalami kekalahan, namun setelah Tabut Perjanjian itu kembali berada di tangan orang Israel, terjadilah pemulihan yang luar biasa. Dari sini kita bisa melihat bahwa kehadiran Tuhan dalam Tabut Perjanjian membawa berkat bagi bangsa Israel. Bagi Daud penyertaan dan kehadiran Tuhan adalah segala-galanya. Itulah sebabnya ia mengekspresikan rasa syukurnya dengan melakukan berbagai hal untuk menyambut kembalinya Tabut Perjanjian di Yerusalem.  Demikian halnya peristiwa Natal juga merupakan kehadiran Allah ke dunia dalam pribadi Yesus Kristus, yang mana kehadiran-Nya membawa berkat keselamatan bagi seluruh umat manusia. Belajar dari Daud, mari kita ekspresikan rasa syukur dan sukacita kita dalam menyambut kehadiran-Nya dengan sikap hidup yang tepat dan berkenan kepada Allah. Amin. [YHS].

“Tanpa kehadiran dan penyertaan Tuhan, hidup kita tidak berarti apa-apa.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak