Bacaan: Hakim-hakim 4 : 17 – 23 | Pujian: PKJ. 274
Nats: “Demikianlah pada hari itu Allah menundukkan Yabin, raja Kanaan, di hadapan orang Israel. Kekuasaan orang Israel semakin keras menekan Yabin, raja Kanaan, sampai mereka meleyapkan Yabin, raja Kanaan itu.” (Ayat 23-24)
Dauran Penatua dan Diaken telah terlaksana di GKJW pada tahun 2024. Mengawali tahun 2025 telah dilantik Penatua dan Diaken daur yang baru, daur 2025-2027. Tentu ada berbagai dinamika yang terjadi selama proses dauran tersebut. Ada warga yang siap sedia dan sukacita menerima dan ikut ambil bagian dalam pelayanan di Jemaat. Namun ada juga warga yang tidak bersedia dipilih menjadi penatua dan diaken dengan berbagai alasannya. Kita bersyukur untuk setiap penatua dan diaken terpilih, sebab kita meyakini Tuhanlah yang memanggil dan memilih mereka melalui proses pemilihan penatua dan diaken. Tentu kita juga turut mendoakan mereka, agar dalam tugas pelayanan yang dipercayakan kepada mereka, mereka dapat dipercaya dan melakukan tugas pelayanannya dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab.
Bacaan kita saat ini mengisahkan tentang Yael seorang perempuan Keni, istri Haber yang dipakai TUHAN mengalahkan Sisera Raja Kanaan. Pada saat itu, setelah Barak dan Debora mengalahkan tentara orang Kanaan di Haroset – Hagoyim, Sisera raja Kanaan lari melarikan diri ke kemah Yael (Ay. 17). Yael menawarkan tempat istirahat bagi Sisera. Karena Sisera memiliki hubungan yang baik dengan orang Keni, maka ia beristirahat dan tidur di kemah Yael. Pada saat tidur itulah, Yael mengambil patok kemah dan palu lalu membunuh Sisera dengan patok kemah itu (Ay. 21). Saat Barak datang didapatinya Sisera telah mati dibunuh Yael. TUHAN memberikan kemenangan kepada bangsa Israel di luar pemikiran mereka. Penyertaan TUHAN atas umat-Nya terbukti.
Dari cerita tentang Yael ini, kita dapat berefleksi bahwa Tuhan dapat memakai siapa saja untuk menyatakan kehendak-Nya. Pun demikian dengan diri kita, Tuhan dapat memakai kita menjadi sarana kemuliaan-Nya. Apapun keberadaan diri kita, baik kita sebagai warga jemaat ataupun kita yang dipercaya sebagai Majelis Jemaat, kita semua dipanggil untuk mewartakan kasih dan karya Allah kepada dunia. Masa Paskah saat ini, kiranya semakin menyemangati kita untuk melayani Tuhan melalui Jemaat-Nya. Mari kita melayani dengan sukacita dan semangat. Ingatlah Tuhan akan menolong, menyertai, dan memperlengkapi kita untuk melayani-Nya. Amin. [AR].
“Bersyukurlah jika engkau dipakai Tuhan menjadi pelayan-Nya!”