Bacaan: 1 Tesalonika 5 : 1 – 11 | Pujian: KJ. 274 : 1 – 2
Nats: “Tetapi, kita yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopong pengharapan keselamatan.” (Ayat 8)
Setiap bulan Agustus, beragam kegiatan menyambut Kemerdekaan Indonesia tampak semarak di berbagai wilayah di Indonesia. Mulai dari lingkungan desa hingga kota, tampak beragam hiasan, gapura, spanduk yang tertata rapi. Demikian di tengah-tengah masyarakat dilaksanakan lomba-lomba menyambut hari kemerdekaan, tasyakuran, upacara bendera, hingga karnaval. Semua elemen masyarakat mulai anak-anak hingga orang tua bersama-sama bergembira memeriahkan sukacita kemerdekaan Indonesia ini. Inilah gambaran suasana kemerdekaan, dimana semua rakyat Indonesia bergembira merayakan kemeredekaan Indonesia. Tentu suasana ini juga harus dilanjutkan dengan semangat untuk membangun negeri, semangat saling bekerjasama memajukan Indonesia oleh semua elemen bangsa.
Rasul Paulus memberikan nasihat kepada Jemaat Tesalonika tentang hari Tuhan. Dalam nasihatnya Paulus mengungkapkan bahwa tidak ada seorang pun yang tahu kapan hari Tuhan akan datang, hari Tuhan seperti pencuri di malam hari. Karena itu, ia menasihatkan agar Jemaat Tesalonika hidup sebagai anak-anak terang, yaitu hidup dalam iman dan kasih, senantiasa memiliki pengharapan keselamatan, dan berjaga-jaga (Ay. 8-10). Hendaknya sebagai setiap orang saling menasihati dan saling membangun dalam hidup bersama (Ay. 11). Dengan cara hidup sebagai anak-anak terang inilah, Rasul Paulus mengharapkan Jemaat Tesalonika sungguh-sungguh setia dan berkenan di hadapan Tuhan.
Di bulan Pembangunan saat ini, sebagai warga GKJW kita diajak untuk mengucap syukur kepada Tuhan. Kita bersyukur karena Tuhan senantiasa menyertai dan memelihara GKJW. Di tengah berbagai kondisi, tantangan dan pergumulan yang dihadapi GKJW, Tuhan Allah memampukan dan menguatkan setiap pelayan dan warga GKJW untuk ikut serta ambil bagian dalam pelayanan dan karya Allah di dunia. Oleh karena itu, sebagai mana kita menyambut dan merayakan kemerdekaan Indonesia, mari kita memiliki semangat dan tekad untuk membangun GKJW. Kita sebagai warga GKJW dan juga anak-anak terang, mari kita hidup dalam iman dan kasih, berpengharapan, dan saling membangun sebagai keluarga besar GKJW. Kesediaan dan keterlibatan kita untuk membangun GKJW akan menjadi jalan berkat bagi sesama dan dunia. Amin. [AR].
“Tuhan memanggil kita untuk hidup saling membangun dan melengkapi.”