Bacaan : 2 Samuel 6 : 1 – 11 | Pujian: KJ 66
Nats: “Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya.” [ayat 11]
Pada setiap hari raya utama, seperti Natal atau Idul Fitri, banyak sekali orang yang tinggal berjauhan dengan keluarganya lalu “mudik” untuk bertemu dengan keluarganya. Kehadiran anggota keluarga sangatlah penting. Walaupun ada banyak cara yang bisa digunakan untuk berkomunikasi, bahkan dengan sama-sama melihat wajah, seperti skype, WA, telephone, dsb, namun kehadiran anggota keluarga tidak bisa digantikan. Jika kehadiran kita di tengah keluarga dirasa begitu penting, apalagi kehadiran Allah di tengah umatNya.
Tabut Perjanjian dengan kerubimnya (malaekat) menjadi simbol penting kehadiran Allah di tengah umatNya, di tempat di mana Tabut Perjanjian Allah itu berada. Kehadiran Allah yang disimbolisasikan dengan keberadaan Tabut Perjanjian itu digambarkan begitu gaib, sakti, penuh kuasa dan berkat. Sehingga, Uza yang berperilaku tidak tepat mendapatkan celaka yang vatal. Karena, rupanya perbuatan Uza menjadi tanda sikap meragukan kehadiran atau keberadaan Allah yang penuh kuasa itu. Dan sebaliknya dengan Obed-Edom yang rupanya bersikap sangat meyakini dan menghormati kuasa kehadiran Allah. Dia dan seisi rumahnya mendapatkan berkat limpah atas kehadiran/ keberadaan Allah di rumahnya.
Mari kita ingat-ingat perjalanan kehidupan kita sesehari! Mana lebih sering antara menyadari atau tidak menyadari kehadiran Allah? Seberapa sering atau lama kita menyadari kehadiran atau keberadaan Allah di dalam rumah tangga kita? Jawabannya mudah, jika kita jujur, yaitu bahwa ternyata kita lebih sering tidak menyadari kehadiran Allah dalam perjalanan kehidupan kita, di dalam rumah tangga kita. Bahkan, kadang-kadang kita meragukan atau kurang meyakini kehadiran/ keberadaan Allah dalam perjalanan kehidupan dan rumah tangga kita. Sehingga, berbagai masalah dan penderitaan menimpa hidup kita. Mari kita berusaha untuk selalu menyadari, meyakini dan menghormati kehadiran Allah yang penuh kuasa dan berkat dalam segenap perjalanan hidup kita. [st]
“Kehadiran Allah mendatangkan pertolongan dan berkat. Sadari dan yakinilah selalu!”