Kalau Sudah Begini, Mau Menyalahkan Siapa? Renungan Harian 20 September 2018

20 September 2018

Bacaan: Hakim-Hakim 6:1-10 I Pujian: KJ. 467:1-2
Nats:
…Akulah Tuhan, Allahmu, maka janganlah kamu menyembah allah orang Amori, yang negerinya kamu diami ini. Tetapi kamu tidak mendengarkan firman-Ku” (Ayat 10)

Banyak orang yang mengeluh kepada Tuhan karena masalah-masalah yang dihadapinya. Bahkan sering kita jumpai seseorang yang menyalahkan Tuhan atas masalah yang dialaminya. Mereka menganggap bahwa Tuhan tidak adil dan membiarkan umat-Nya mengalami pergumulan di dalam kehidupannya. Apakah benar itu kesalahan Tuhan? Atau sebenarnya itu adalah buah dari perbuatan-perbuatan kita sendiri? Coba kita lihat beberapa kasus yang sering terjadi disekitar kita, seperti: Kecanduan narkoba, hamil di luar nikah, perceraian, dll. Apakah itu adalah kesalahan Allah? Bukan! Itu adalah upah dari perbuatan manusia itu sendiri. Kita terlalu sibuk untuk menyalahkan Tuhan, sehingga tidak ada waktu untuk introspeksi diri.

Bangsa Israel juga mengalami hal yang serupa. Mereka menyalahkan Allah atas semua penderitaan yang menimpa mereka. Padahal semua itu adalah akibat dari pelanggaran yang dilakukan bangsa Israel sendiri. Mereka melakukan apa yang jahat dihadapan Allah yaitu menyembah allah lain. Oleh karena itu Tuhan Allah menghukum mereka dengan menyerahkan bangsa Israel di tangan orang Midian selama 7 tahun. Bangsa Israel mengalami penderitaan dan kemiskinan. Kalau sudah begini mau menyalahkan siapa? Apakah adil menyalahkan Tuhan karena perbuatan kita sendiri?

Tuhan begitu  mengasihi bangsa Israel.  Tuhan selalu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bertobat. Saat mereka bertobat, maka mereka akan kembali merasakan penyertaan dari Tuhan, dan merasakan damai sejahtera di dalam kehidupan.

Begitu juga dengan kita. Tuhan sangat mengasihi kita melebihi apa yang kita bayangkan. Hanya saja kita masih sering melanggar perintah Tuhan, dan bermain-main dengan dosa. Oleh karena itu marilah kita terlebih dahulu introspeksi diri, sebelum menyalahkan Tuhan. Jika kita menemukan letak pelanggaran kita, bertobatlah dan kita akan kembali merasakan penyertaan dan damai sejahtera dari Tuhan. Tuhan memberkati kita. (DFA)

“Jangan main api jika takut terbakar”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak