Bacaan : Mazmur 86 : 1 – 10 | Pujian : KJ. 455
Nats: “Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, jawablah aku, sebab sengsara dan miskin aku” (Ay. 1)
Ada kata yang menarik dalam bacaan kita hari ini, khususnya di ayat 1, yakni kata sendengkanlah. Kata ini agak asing kita dengar atau mungkin juga jarang kita gunakan dalam percakapan sehari-hari. Apa arti dari kata ini? Kata sendengkanlah berasal dari akar kata sendeng. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti dari kata sendeng adalah condong. Dengan demikian arti dari sendengkanlah adalah harapan agar bersedia menyondongkan telinga ke arah suara yang masuk ke telinga, membuka telinga lebar-lebar agar bisa mendengar suara itu dengan jelas dan tidak samar-samar.
Kata sendengkanlah dipakai Daud ketika ia menyampaikan doanya kepada TUHAN. Dengan menggunakan kata sendengkanlah menunjukkan bahwa doanya ingin sekali didengarkan dan diperhatikan oleh TUHAN. Ia sangat membutuhkan TUHAN untuk dapat menyelesaikan persoalan dan pergumulan hidupnya. Keluh kesah Daud, menunjukkan bahwa ia sangat berharap doanya dijawab oleh TUHAN. Apakah persoalan yang sedang ia hadapi? Jika kita membaca perikop Mazmur 86 secara keseluruhan, kita akan dapat menemukan persoalan yang sedang ia hadapi, yakni adanya orang-orang angkuh yang telah bangkit menyerang dia, dan gerombolan orang-orang sombong yang ingin mencabut nyawanya (ayat 14). Ia berdoa kepada TUHAN karena ia percaya kepada-Nya dan tidak ada yang dapat mengungguli-Nya.
Setiap dari kita pasti menghadapi persoalan dalam kehidupan ini. Kadar persoalan yang kita hadapi kadang kalau terlampau berat untuk dapat diatasi. Kita membutuhkan pihak lain yang mau mendengarkan keluh kesah. Siapkah yang mampu mendengarkan dengan sungguh-sungguh keluh kesah kita. TUHAN lah yang mampu melakukannya. Oleh karena itu, janganlah jemu-jemu, sampaikanlah keluh kesahmu kepada TUHAN. Sedengkanlah telinga kita untuk mau mendengarkan apa yang menjadi jawaban Tuhan atas segala doa dan permohonan kita. Mari kita menjadi pribadi-pribadi yang senantiasa mau mendengar dan setia dalam menanti jawaban Tuhan. (SWT).
“Tuhan dengarlah doaku ini”