Bacaan: 1 Petrus 3 : 8 – 18a | Pujian: KJ. 408
Nats: “Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya.” (Ayat 11)
Menanam jagung dapat menjadi aktivitas yang menyenangkan, namun perlu dipahami bahwa jagung merupakan tanaman musim panas yang sebaiknya ditanam setelah suhu tanah mencapai 16 derajat Celcius, sebab jagung yang ditanam pada tanah yang dingin dan basah, tidak akan berkecambah dan tumbuh. Suhu udara terbaik menanam jagung adalah 16 sampai 35 derajat Celcius, dan masa tanam sampai panen membutuhkan waktu 60 sampai 100 hari. Menanam jagung membutuhkan usaha dan ketekunan, berbeda dengan ilalang dan rumput liar, tidak perlu ditanam sudah akan muncul dan tumbuh dengan sendirinya. Tanaman jagung dan ilalang serupa dengan kehidupan manusia. Hal-hal baik harus kita usahakan dan lakukan dengan sengaja, namun hal buruk tidak perlu diupayakan akan muncul begitu saja.
Demikian 1 Petrus 3:8-18a menunjukkan bahwa kebaikan itu harus diusahakan. Ayat 11 menyebutkan, “Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya.” Di sini rasul Petrus menunjukkan beberapa hal untuk mempraktikkan kasih, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama, meskipun situasi orang-orang percaya pada waktu itu memang tidak mudah. Sebagai agama baru yang berkembang, respons yang diterima orang waktu itu sangat beragam, ada yang menyambut dengan sukacita, tetapi juga ada yang tidak menyukai kehadiran orang-orang Kristen. Orang-orang Yahudi beranggapan bahwa agama Kristen sebagai penyimpangan, sedangkan orang-orang Yunani memandang orang Kristen sebagai kelompok yang aneh. Maka pesan rasul Petrus kepada jemaat di Asia Kecil waktu itu, agar mereka mengutamakan kasih dan kedamaian dalam kehidupan bersama, dengan begitu mereka akan merasakan kebahagiaan bersama.
Usaha melakukan kebaikan dengan mempraktikkan kasih dalam kehidupan kita kadang mendapat respons yang kurang baik, malah terkadang kebaikan kita dimanfaatkan orang lain. Meskipun demikian tetaplah kita melakukan kebaikan dengan dasar kasih. Keramah-tamahan adalah salah satu usaha kebaikan, menyambut orang lain dengan senyuman dan tangan terbuka adalah usaha kebaikan membangun relasi dengan sesama. Kita akan semakin terbuka dan saling mengenal dengan orang di sekitar kita. Karena itu, janganlah kita jemu-jemu melakukan kebaikan yang didasari dengan kasih, karena melakukan kebaikan adalah ciri-ciri anak Allah yang meneladani Yesus Kristus dalam hidupnya. Amin. [LEN].
“Usahakanlah kebaikan dalam perjalanan kehidupanmu!”