Kebangkitan Kristus Membangkitkan Harapan Pancaran Air Hidup 20 April 2025

20 April 2025

Bacaan: Lukas 24 : 1 – 12  |  Pujian: KJ. 191
Nats: “Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan,
dan akan bangkit pada hari yang ketiga.” Maka teringatlah
mereka akan perkataan Yesus itu.” (Ayat 6b-8)

Tubuh kita perlu waktu untuk mencerna makanan, menyerap nutrisi, dan menjadikannya sebagai sumber energi. Demikian halnya kita perlu waktu untuk mencerna segala peristiwa dan mengubahnya menjadi energi untuk melanjutkan perjalanan. Kadang kita tidak lekas memahami makna di balik setiap peristiwa atau arti perkataan seseorang saat itu juga. Kita baru menangkap pesan atau menyadari maknanya sesudah semua itu terjadi. Apalagi jika kita diliputi kekalutan, kesedihan, kemarahan, ketakutan atau kekhawatiran.

Yesus telah menyatakan bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa, disalibkan, dan bangkit pada hari ketiga, tetapi murid-murid-Nya tidak langsung memahami maknanya. Sampai penyaliban terjadi dan para perempuan itu mendapati kubur Yesus kosong. Peristiwa kematian Yesus tampaknya begitu mengguncang hingga kesedihan dan kekalutan membuat para murid tidak langsung menangkap pesan-Nya. Mereka lamban untuk beranjak dari satu momen ke momen berikutnya. Mereka perlu waktu untuk mencerna serta menghubungkan peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus dengan pesan yang baru mereka ingat kemudian. Setelah disadari, kebangkitan Kristus membangkitkan semangat para murid, menyadarkan bahwa pengharapan dan langkah hidup mereka harus berlanjut.

Peristiwa yang mendatangkan kesedihan dan memporak-porandakan kehidupan seringkali membuat semangat hidup kita memudar dan hilang harapan. Ketika pikiran kacau dan tidak tenang, kita kesulitan melihat sesuatu dengan jernih. Saat diliputi kesedihan atau kekalutan, pikiran kita seringkali terfokus pada besarnya persoalan sehingga sulit bagi kita melihat jalan keluar. Namun kebangkitan Kristus mengingatkan kita bahwa Tuhan kita hidup. Jika Ia telah mengalahkan maut, Ia dapat kita andalkan untuk menopang kehidupan kita. Barangkali kita butuh waktu untuk memahami atau menemukan makna di balik segala peristiwa yang kita alami. Namun ketika kita mengingat kembali pengharapan kekal di dalam Kristus yang hidup, kiranya kita diteguhkan dalam pengharapan dan dapat melanjutkan perjalanan hidup kita dalam semangat serta sukacita baru. Amin. [wdp].

“Kristus yang mengalahkan kematian adalah Kristus yang juga berkuasa atas kehidupan. Kepada-Nyalah pengharapan kita sandarkan.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak