Selalu Ada Pembelaan Tuhan Pancaran Air Hidup 2 September 2023

2 September 2023

Bacaan: Mazmur 26 : 1 – 12 | Pujian: KJ. 335
Nats: “Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN, sebab aku telah hidup dalam ketulusan; kepada Tuhan aku percaya dengan tidak ragu-ragu.” (Ayat 1)

Pernahkah saudara mendengar atau membaca sebuah berita penyapu jalan Kota Santri terpaksa curi susu demi asupan gizi anaknya? Kejadian ini benar adanya pada tahun lalu. Seorang ayah mencuri susu formula di minimarket. Mirisnya, pencurian itu terpaksa dilakukan demi anaknya yang berusia 2 tahun agar bisa mendapatkan asupan gizi. Permasalahan ditangani oleh pihak berwajib dalam pengadilan. Berdasarkan hasil pendalaman ternyata niat memperkaya diri tidak ada, ia tergolong warga kurang mampu yang butuh bantuan dan ia bukan anggota sindikat manapun, murni hanya 1 kaleng susu untuk anaknya. Atas dasar itu, pihaknya mengambil tindakan restorative justice. Pihak korban memaafkan pelaku.

Cerita yang berbeda dialami oleh Pemazmur dalam bacaan kita. Pemazmur menghadapi pengadilan dengan tuduhan dosa tertentu. Pemazmur menghadapi fitnah keji mengenai karakter dirinya, yang mengundang anggapan bahwa ia tidak pantas disebut sebagai anak Tuhan. Pemazmur juga diragukan kelayakannya untuk boleh masuk ke rumah Tuhan dan beribadah di sana, padahal ia rindu beribadah di tempat kudus itu (Ay. 8). Pemazmur kemudian membela dirinya. Ia menolak tuduhan para musuhnya, karena sesungguhnya ia memang tidak bergaul dengan orang berdosa, bahkan ia juga menolak perbuatan mereka (Ay. 4-5). Ia juga tidak mau disamakan dengan para pendosa (Ay. 9-10). Justru ia menyatakan dirinya sebagai pelaku kebenaran, yang memiliki tekad untuk terus memuji Tuhan. Oleh karena itu, ia mengadukan perkaranya kepada Tuhan, hakim yang adil. Ia siap diuji oleh Tuhan sendiri kalau memang ada dosa yang menyebabkan dirinya tak berkenan di hadapan-Nya.

Dalam bulan kitab suci ini, kita yang hidup dalam kebenaran Tuhan bukan artinya kita tidak mengalami masalah dan tantangan hidup. Terkadang kita bisa menjadi orang yang dibenci karena perbuatan baik maupun karena kebenaran yang kita sampaikan. Melalui firman hari ini, kita diyakinkan bahwa Tuhan adalah Hakim yang adil. Tuhan melihat dan mengetahui segala sesuatu yang terjadi. Jika kita hidup dalam kebenaran, maka kebenaran itu akan menuntun kita pada jalan yang benar. Sebab itu kita harus meyakini, jika yang kita tanam adalah benih yang baik, maka pada saatnya kita akan menuai buah yang baik. Amin. [tma].

“Selalu ada pembelaan Tuhan, ketika hidup kita bersandar penuh dalam Dia”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak