Tetap Semangat, Kamu Pasti Bisa! Renungan Harian 2 Maret 2020

2 March 2020

Bacaan : I Raja-raja 19 : 1 – 8 |  Pujian  :  KJ. 339 : 1, 5
Nats
: “Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb” (Ay. 8)

Setiap orang pasti pernah mengalami penderitaan dan kesusahan. Akibat dari itu, bisa jadi dia memiliki semangat yang tinggi untuk lepas dari penderitaan dan kesusahan. Namun bisa juga terjadi, dia akan berputus asa dan menyerah. Hal ini bisa menimpa siapa saja, apakah anak-anak atau orang dewasa. Bisa terjadi pada orang biasa atau seorang rohaniwan. Apakah Bapak, Ibu dan saudara pernah mengalami hal yang demikian ?

Bacaan kita menceritakan bagaimana Elia menerima sebuah ancaman dari Izebel bahwa ia akan mati dibunuh seperti orang-orang yang telah ia bunuh. Berita ini menjadikan Elia ketakutan dan ciut nyalinya. Sehingga ia melarikan diri ke padang gurun ingin menyelamatkan nyawanya. Elia masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya. Ia putus asa dan ingin mati. Lalu Elia berkata,”Ya Tuhan, ambilah nyawaku”. Dibalik apa yang diungkapkan ini, sebenarnya ada nada protes Elia kepada Allah. Ia sudah bekerja keras untuk Tuhan, tetapi mengapa ia menerima hal yang demikian pahit dan sulit.

Ketika Elia itu tidur dan dalam situasi putus asa, Tuhan melalui malaikatNya, mengirimkan roti dan minuman, supaya Elia makan dan memiliki kekuatan. Setelah dibangunkan malaikat, bangunlah Elia, makan dan minum. Tetapi Elia kembali tidur. Karena Allah tidak ingin membiarkan Elia tetap dalam kesedihan dan keputusasaan, dibangunkanlah lagi ia. Disuruh makan dan minum lagi. Selanjutnya Elia diperintahkan untuk pergi melanjutkan tugas panggilan sebagai seorang nabi. Disinilah panggilan seorang nabi mendapatkan tantangan dan ujian.

Kitapun juga diberikan tugas untuk menyampaikan kabar sukacita Tuhan kepada sesama kita. Bisa jadi kita akan mengalami dan merasakan derita, kesusahan, dan tantangan. Masihkah kita tetap setia akan panggilannya? Percayalah, Dia yang memanggil dan mengutus kita, Ia tidak akan pernah meninggalkan kita. Amin. (AW).

“Orang yang berserah dan percaya kepadaNya, tidak akan tersandung “cantheng”, akan tetapi akan tersandung “tumpeng”

 

Renungan Harian

Renungan Harian Anak