Bacaan : 1 Korintus 7 : 32 – 40 | Pujian : KJ. 400
Nats: “Semua ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan” (Ay. 35)
Guru Durna sedang melatih para Pandawa dan Kurawa memanah. Sasaran latihan adalah sebuah burung kayu yang digantung di atas pohon. Dursasana dan Bima mendapat giliran pertama, namun sebelum mereka melepaskan anak panahnya, Durna bertanya, “Apa yang kalian lihat?” Dursasana menjawab, “Hamba melihat burung goreng yang lezat guru!” Kemudian Bima pun menjawab, “Hamba melihat sebuah burung kayu yang tergantung di atas pohon guru!” Durna meminta kedua muridnya itu menurunkan busur panahnya. Bima bertanya, “Mengapa Guru?” segera Durna menjawab, “Anak panahmu tidak akan mengenai sasaran”. Kemudian Arjuna mendapat kesempatan berikutnya. Ia merentangkan busur dan menarik anak panahnya. Durna bertanya, “Apa yang engkau lihat Arjuna?” Arjuna menjawab, “Hamba melihat anak panah hamba ini menancap tepat di leher burung kayu itu,” jawab Arjuna. Segera Durna memerintahkan untuk melepaskan anak panahnya. Dan benar, anak panah Arjuna melesat tepat pada sasaran seperti yang dikatakannya.
Dalam suratnya yang pertama kepada Jemaat di Korintus yang kita baca saat ini, rasul Paulus mengingatkan agar jemaat di Korintus menjalani hidup yang terarah dan berfokus kepada Allah, di tengah konteks masyarakat yang mengedepankan kehidupan duniawi. Rasul Paulus berpendapat bahwa kehidupan duniawi seringkali menjadi penghambat bagi jemaat untuk berfokus kepada Allah. Dengan berfokus pada Allah, rasul Paulus ingin supaya jemaat Korintus memiliki kehidupan yang tidak bercacat dalam penantian akan kedatangan Hari Tuhan (band. 1:8).
Ibu, Bapak, dan saudara yang dikasihi Tuhan. Setiap kita memiliki tujuan hidup, namun seringkali kita mengalami banyak kegagalan-kegagalan. Bukan karena kita tidak berusaha, bukan pula karena kita tidak mampu, tetapi seringkali kita tidak fokus pada tujuan kita. Marilah nasehat rasul Paulus saat ini, kita gunakan sebagai motivasi untuk belajar lebih fokus lagi dalam kehidupan kita, baik itu pelayanan, pekerjaan, dan juga tanggung jawab kita yang lainnya. (mere)
“Jika Anda ingin hidup Anda berpengaruh, fokuskanlah”