Diberkati Untuk Menjadi Berkat Renungan Harian 19 April 2018

19 April 2018

Bacaan: Kejadian 30 : 25 – 43   |   Pujian: KJ. 424 :1-3
Nats
: “Telah nyata kepadaku, bahwa Tuhan memberkati aku karena engkau” (ayat 12b)

Pada umumnya semua orang menghendaki hidupnya diberkati oleh Tuhan. Hal ini bisa dilihat dan didengar dari doa-doa yang dinaikkan kepada Tuhan oleh setiap orang Kristen. Doanya seperti ini: Tuhan berkati rumah tanggaku, berkati keluargaku, berkati pekerjaanku, berkati usahaku, berkati pelayananku dan seterusnya. Doa semacam itu memang tidak salah. Tetapi, bila diperhatikan secara saksama, maka doa-doa tentang berkat itu hanya ditujukan kepada diri kita sendiri saja. Ini pemahaman doa tentang berkat yang tidak sesuai dengan ajaran firman Tuhan. Tuhan memberikan janji untuk memberkati kita dan membagikan berkat itu bagi orang lain.

Dari bacaan di atas kitamelihatbahwa Laban yang tamak itu ketakutan waktu Yakub hendak pergi, sebab ia sadar dan mengakui bahwa ia diberkati Tuhan oleh karena Yakub (ayat 27).  Yakubpun mengakui akan hal itu (ayat 29,30). Kehadiran yakub benar-benar dirasakan menjadi berkat bagi Laban. Apa rahasianya? Yakub sudah bertemu dengan Tuhan dan memegang janji Tuhan tentang berkat yang dia terima.

Sejauh mana kita memperlihatkan diri kita sebagai orang-orang yang diberkati yakni orang-orang yang telah ditebus dari kuasa dosa? Sejauh mana kita memperlihatkan diri sebagai berkat bagi orang lain dengan memperlihatkan pengajaran bahwa Tuhan Yesus hidup dalam diri kita? Kehadiran kita membawa dampak positif bagi orang lain.

Tuhan adalah sumber berkat, oleh karenanya kita harus pertama-tama menempel pada sumber berkat itu, Pokok Anggur itu. Yang kedua, Firman Tuhan ada di dalam kehidupan kita dan ketiga kita harus senantiasa berdoa.

Demikianlah kita menjadi orang-orang yang diberkati yang menjadi saksi-saksi Kristus akan kebesaran kasihNya sehingga semua orang mengenal Tuhan Yesus dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamatnya.Itulah perintah Tuhan. (DYRA)

 „Janganlah dosa kita menghalangi berkat Tuhan mengalir  secara leluasa kepada kita dan orang lain seperti saluran air yang tersumbat sampah“

Renungan Harian

Renungan Harian Anak