Allah Berderap Dalam Hidup Kita Pancaran Air Hidup 18 November 2024

18 November 2024

Bacaan: Daniel 8 : 1 – 14 | Pujian: KJ. 62
Nats: ”Ia datang pada domba jantan bertanduk dua yang kulihat berdiri di depan sungai itu, lalu menyerangnya dengan keganasan yang dahsyat.” (Ayat 6)

Pada tahun 1861, selama perang saudara Amerika, seorang pengarang sekaligus dosen Julia Ward Howe mengunjungi Washington, DC. Pada suatu hari, ia pergi keluar kota dan di sana ia melihat sejumlah besar tentara yang sedang berbaris. Keesokan harinya, ketika ia bangun pagi-pagi sekali, benaknya dipenuhi oleh syair sebuah lagu. Ia menyadari segala keburukan perang, tetapi iman yang ia miliki memimpinnya untuk menulis demikian, “Mataku telah melihat kemuliaan, saat Tuhan datang.” Saya yakin saat itu, ia melihat bahwa di dalam dan melalui berbagai macam keburukan, Allah sedang “berderap maju” menuju hari di mana Dia akan memperbaiki segala macam kesalahan di sepanjang zaman.

Gambaran itulah yang diperlihatkan Daniel untuk memperlihatkan bagaimana tanduk sebagai lambang kuasa dipakai untuk mendapatkan kuasa itu, menanduk dengan sembarangan, dan menyerang yang lain. Tuhan menyatakan kepada Daniel bahwa Media dan Persia akan dihancurkan oleh Yunani. Namun Yunani sendiri tidak akan kekal kekuatannya. Yunani akan terpecah menjadi empat kerajaan dan tidak akan sekuat sebelumnya. Selanjutnya akan muncul seorang raja yang garang, yang akan membinasakan banyak orang, termasuk umat Tuhan. Ayat 5-6 menyebutkan, “Tetapi sementara aku memperhatikannya, tampak seekor kambing jantan datang dari sebelah barat, yang melintasi seluruh bumi tanpa menginjak tanah; dan kambing jantan itu mempunyai satu tanduk yang aneh di antara kedua matanya. Ia datang pada domba jantan yang dua tanduknya dan yang kulihat berdiri di depan sungai itu, lalu menyerangnya dengan keganasan yang hebat. Kegaduhan-kegaduhan seperti ini untuk menunjukkan siapa yang kuat dan bisa berkuasa atas yang lain.”

Merasa diri paling kuat, paling benar, paling berkuasa bukanlah sikap yang tepat dalam hidup sebagai pengikut Kristus. Kebenaran sudah dinyatakan kepada kita dan kepada dunia. Oleh karena itu, setiap kita diajak untuk mempertahankan kebenaran itu dalam hidup kita. Mungkin kita tidak mengerti apa yang menjadi rencana dan maksud Tuhan atas segala peristiwa yang terjadi dan kita alami dalam hidup ini, namun marilah kita meyakini bahwa rencana dan maksud Tuhan atas hidup kita adalah kebaikan dan damai sejahtera semata, sehingga kita semakin menyadari dan merasakan kehadiran dan penyertaan Tuhan Allah atas hidup kita. Amin. [MTS].

”Suatu hari kelak timbangan keadilan akan seimbang dengan sempurna.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak