Menjadi Saksi Kristus Pancaran Air Hidup 18 Maret 2024

18 March 2024

Bacaan: Yesaya 43 : 8 – 13  |  Pujian: KJ. 432
Nats: “Kamulah saksi-saksi-Ku, demikianlah firman TUHAN, dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti bahwa Akulah Dia.” (Ayat 10)

Dalam sebuah proses persidangan, salah satu faktor penentu bersalah atau tidaknya seorang terdakwa adalah kesaksian dari para saksi. Karena itu sebelum bersaksi, seorang saksi disumpah untuk mengatakan hal atau peristiwa yang sebenarnya. Semua kata yang dia ucapkan tidak boleh dikurangi atau ditambahi. Dia harus jujur mengatakan hal-hal yang dilihat atau didengarnya pada saat ia mengetahui peristiwa yang telah terjadi.

Begitu juga bacaan kita pada saat ini, bangsa Israel dipilih Allah untuk menjadi saksi-Nya. Hal ini supaya bangsa Israel dapat memberitakan tentang kemahakuasaan Allah sampai ke seluruh bumi. Dipilihnya bangsa Israel sebagai saksi Allah mengandung pengertian bahwa bangsa Israel dipercaya Allah untuk mewartakan karya dan kuasa Allah kepada bangsa-bangsa lain. Allah telah menyatakan kasih-Nya kepada bangsa Israel sekalipun mereka seringkali menyakiti hati Allah dan berulangkali melakukan dosa di hadapan Allah. Mereka tetap memperoleh pengampunan dari Allah saat mereka bertobat dan kembali kepada-Nya. Mereka tetap dipelihara dan dikasihi, bahkan dijadikan saksi akan kasih dan penyertaan Allah bagi umat-Nya.

Sama halnya dengan bangsa Israel yang dipilih Allah menjadi saksi-Nya, kita sebagai umat-Nya juga dipilih Tuhan menjadi saksi-Nya. Hal ini tentu bukan karena kuat dan hebat kita, sebab kita juga manusia yang berdosa, yang seringkali menyakiti hati Tuhan, tetapi karena cinta kasih Tuhan pada kita. Ia memilih kita menjadi saksi-Nya, seperti tertulis pada ayat 10:  “Kamu inilah saksi-saksi-Ku, demikianlah firman TUHAN, dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku.” Pada masa Pra Paskah ini, ketika kita sudah melihat, mendengar dan merasakan kebaikan Tuhan dalam hidup kita, mari kita dengan sukacita menjadi saksi-Nya. Kita menjadi saksi Kristus yang menceritakan karya penebusan yang telah Ia lakukan, yakni Sang Kristus yang rela mengorbankan nyawa-Nya dan mati di kayu salib sebagai wujud cinta-Nya kepada kita. Dengan demikian akan semakin banyak orang mengetahui dan merasakan karya dan cinta kasih Tuhan di dalam hidup mereka. Amin. [Ber]. 

“Tuhan sudah memberikan cinta-Nya kepada kita, kini kita menjadi saksi-Nya dengan sukacita.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak