Bacaan: Mazmur 80 : 2 – 8 ǀ Pujian: KJ. 36
Nats: “Ya Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.” (Ayat 8).
Sabtu, 13 April 2021 sekitar jam 14.00 WIB terjadi gempa dengan kekuatan 6,7 SR yang mengguncang hampir seluruh wilayah Jawa Timur. Gempa tersebut mengakibatkan banyak rumah, sekolah, tempat ibadah, dan fasilitas umum lainnya mengalami kerusakan, khususnya bagi saudara-saudara yang ada di wilayah Malang dan Lumajang bagian selatan. Tidak hanya kerusakan bangunan fisik, tetapi juga ada korban jiwa. Selain itu, warga juga diliputi perasaan takut, cemas, dan kuatir. Dalam situasi dan kondisi seperti ini, satu hal yang diperlukan adalah pemulihan. Baik pemulihan bangunan fisik, pemulihan ekonomi, dan pemulihan psikologis.
Pengharapan akan adanya pemulihan ini juga disuarakan oleh pemazmur Asaf. Namun konteksnya bukan dalam bencana alam tetapi oleh karena kalah perang sehingga musuh-musuh mengolok-olok orang Israel, yang digambarkan dalam diri Yusuf sebagai kawanan domba, Efraim, Benyamin dan Manasye. Melalui Mazmur ratapan ini Asaf memohon agar para raja di Israel (gembala Israel) mendengarkan pengharapannya sehingga mereka tidak direndahkan oleh lawannya. Selain kepada raja, pengharapan pemulihan itu juga disampaikan kepada Allah semesta alam. Asaf menyuarakan agar bangsa Israel juga menyadari bahwa ketidak-setiaannya terhadap Tuhan menyebabkan mereka ditimpa murka-Nya. Beratnya penderitaan yang dialami membuat umat-Nya berkeluh kesah kepada Tuhan. Hal ini tampak dari kata “berapa lama lagi”. Kalimat tersebut memperlihatkan ketidak-sabaran mereka karena murka Allah tidak kunjung surut, meskipun mereka telah mengakui kesalahan dan berdoa memohon pengampunan-Nya (ay. 5). Makanan sehari-hari mereka adalah penderitaan, ratapan, dan olok-olokan para musuh Israel (ay. 6-7).
Manusia membutuhkan pemulihan tidak hanya pada saat dilanda bencana alam, sakit-penyakit, peperangan, kebangkrutan ekonomi, dan berbagai macam penderitaan lainnya. Akan tetapi manusia senantiasa membutuhkan pemulihan setiap hari. Memulihkan relasi atau hubungan dengan Tuhan, sesama, dan semua ciptaan-Nya. Dalam masa Adven ini marilah kita intropeksi diri, memulihkan diri sendiri. Melihat kembali, bagaimana relasi atau hubungan saya dengan Tuhan, sesama, dan semua ciptaan-Nya selama ini? Sudahkah saya benar-benar dipulihkan? Amin. [Gimbul].
“Kasih adalah dasar yang utama untuk mengalami pemulihan.”