Bacaan: Keluaran 19 : 7 – 20 | Pujian: KJ. 369a
Nats: “Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: “Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan.” Lalu Musa pun menyampaikan jawab bangsa itu kepada Tuhan.” (Ayat 8)
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat mempunyai banyak abdi dalem. Sebelum disahkan sebagai abdi dalem, mereka harus magang selama dua tahun. Dalam masa magang itu akan dinilai apakah calon abdi dalem layak untuk menjadi abdi dalem. Penilaian itu antara lain: rajin atau tidaknya dia untuk datang ke keraton, tekadnya untuk mengabdi, bakat serta latar belakang pendidikannya. Dasar utama menjadi abdi dalem adalah komitmen pribadi. Orang yang sungguh setia dan patuh untuk mengabdikan dirinya kepada raja.
Dalam perikop kali ini, melalui Musa, Tuhan Allah menyampaikan kepada bangsa Israel ketetapan dan peraturan yang harus dituruti oleh bangsa Israel sebelum Tuhan Allah menampakkan diri. “… suruhlah mereka menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan mereka harus mencuci pakaiannya.” (Ay. 10). Tuhan Allah meminta agar di sekitar kaki gunung Sinai dibuatkan batas agar mereka tidak menyentuh gunung tersebut. Aturan itu tidak diberikan tanpa alasan melainkan demi kebaikan bangsa Israel sendiri. Secara jelas diperingatkan jika ada yang melanggar dan melewati batas yang sudah dibuat, maka ia akan mati binasa. Sebelum memberitahukan peraturan tersebut, Tuhan Allah terlebih dahulu meminta bangsa Israel berjanji setia dan bangsa Israel bersama-sama berkata, “Segala yang difirmankan Tuhan akan kami lakukan.” (Ay. 8). Sampai akhir perikop, bangsa Israel sungguh menepati janji mereka kepada Tuhan. Hal ini semakin diperkuat ketika Musa meyakinkan Tuhan Allah bahwa “… tidak akan mungkin bangsa itu mendaki gunung Sinai ini, sebab Engkau sendiri telah memperingatkan kepada kami.” (Ay. 23).
Dalam menepati janji, tentu kita membutuhkan komitmen yang kokoh terhadap janji tersebut. Sekedar janji saja tidak cukup. Tanpa komitmen, maka kita akan abai dan lalai terhadap janji-janji yang sudah kita buat. Komitmen membuat kita mampu berdiri teguh terhadap janji dan tujuannnya, bahkan ketika kita harus diperhadapkan pada tantangan-tantangan. Seperti para abdi dalem yang setia dan memiliki komitmen mengabdi hanya kepada sultan sebagai rajanya, maka kesetiaan dan komitmen para abdi dalem itulah yang juga patut kita contoh. Mari kita menjadi umat Allah yang berkomitmen setia kepada Tuhan Allah hingga akhir hidup kita. Amin. [RA].
“Tak ada komitmen, tanpa kesetiaan.”