Bacaan: Bilangan 16 : 1 – 19 | Pujian: KJ. 356
Nats: “Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan di Kemah Suci TUHAN dan berdiri di hadapan umat untuk melayani mereka, …” (Ayat 9)
Indonesia adalah negara kesatuan yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, adat dan budaya. Ke semua perbedaan tersebut disatukan oleh dasar negara Pancasila, yang mampu mengakomodasi perbedaan yang ada. Namun seringkali upaya mewujudkan persatuan dan kesatuan itu diciderai oleh upaya makar atau pemberontakan oleh sekelompok orang tertentu. Peristiwa yang terjadi di Papua pada akhir-akhir ini menunjukkan terjadinya pemberontakan yang dilakukan oleh OPM yang menginginkan kemerdekaan Papua. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia melalui TNI bersikap tegas dengan melawan dan menghentikan upaya pemberontakan tersebut melalui operasi militer. Hal ini dilakukan agar persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap terjaga.
Bagian bacaan kita saat ini mengisahkan pemberontakan yang dilakukan Korah, Datan, Abiram berserta 250 pemimpin umat Israel terhadap kepemimpinan Musa. Mereka memandang rendah kepemimpinan Musa. Mereka menganggap Musa telah meninggikan diri atas umat Israel. Namun sebenarnya mereka merasa iri hati dengan Musa. Korah yang menjadi pengurus perabot Kemah Suci mengingikan jabatan seperti Harun (Ay. 10). Padahal baik Musa ataupun Harun, mereka menjadi pemimpin umat Israel karena dipilih oleh Tuhan, bukan keinginan mereka pribadi. Penyebab kedua, mereka merasa kecewa dengan Musa. Mereka menilai Musa telah gagal memimpin bangsa Israel menuju tanah Perjanjian. Musa-lah yang menyebabkan penderitaan mereka selama ada di padang gurun. Dan mereka juga memberikan korban persembahan ukupan yang bukan hak mereka. Pada akhirnya Korah, Datan, Abiram dan 250 orang lainnya mati ditelan oleh bumi.
Tuhan Allah tidak menginginkan kita memberontak kepada-Nya. Karena itu, di masa Adven ini kita diberikan kesempatan untuk mengintrospeksi diri, “Apakah hidup kita sudah seturut kehendak Tuhan ataukah hidup kita hanya untuk menyenangkan diri sendiri?” Mari kita berupaya menjadi umat yang hidup taat kepada Tuhan. Kita isi masa Adven ini dengan ikut serta melayani dan mewartakan karya kasih Tuhan kepada lingkungan di sekitar kita. Jauhilah pemberontakan kepada Tuhan! Setialah selalu di jalan Tuhan. Amin. [AR].
“Berhentilah memberontak, bertobatlah dan layanilah Tuhan!”