Dipilih dan Dikuduskan Renungan Harian 15 Mei 2018

15 May 2018

Bacaan :Bilangan 8 : 5 – 22|  Pujian:  KJ. 372 : 1, 2, 3
Nats
: “Demikianlah harus engkau mentahirkan mereka dari tengah-tengah orang Israel, supaya orang Lewi itu menjadi kepunyaan-Ku” (Ay. 14)

Di GKJW, tahapan menjadi seorang pendeta memerlukan proses yang cukup panjang. Dimulai dari belajar Teologi di Perguruan Tinggi yang ditunjuk oleh MA GKJW antara 4 – 5 tahun, lalu mengikuti pembinaan pra vikar. Masa vikariat dijalani selama 2 tahun. Apabila dianggap layak maka akan  ditahbiskan sebagai pendeta dalam Sidang MA. Tidak semua orang berhasil melewati tahapan tersebut. Ada yang dari awal tidak lolos seleksi di MA atau gagal di masa kuliah dan masa vikar. Bahkan ada yang gagal menjaga iman dan komitmen serta kesetiaan kepada Tuhan saat telah menjadi pendeta.

Bacaan saat ini menceritakan tata cara penahbisan orang Lewi menjadi imam bangsa Israel. Musa diperintahkan Tuhan Allah untuk mentahirkan mereka dengan cara memercikkan air penghapusan dosa kepada mereka. Haruslah mereka mencukur seluruh tubuhnya dan mencuci pakaian mereka. Haruslah mereka mengolah minyak dan tepung yang terbaik sebagai korban sajian dan mengambil seekor lembu jantan muda sebagai korban penghapusan dosa. Baru setelah itu mereka diperkenankan menghadap Tuhan, masuk dalam Kemah Pertemuan untuk menjadi Imam. Orang-orang dari Suku Lewi dipilih dan dikuduskan oleh Allah untuk melayani Dia dan umat Israel.

Sebagai umat Tuhan, kitapun dipilih sebagai umat tertebus yang mendapatkan kasih karunia dan keselamatan dari Allah. Allah memilih di antara kita sebagai Pendeta, Guru Injil, Penatua dan Diaken. Mereka adalah pejabat gerejawi yang mempunyai tugas melayani, bersaksi tentang karya dan kasih Allah melalui gerejaNya. Mereka dipercaya menata jemaat Tuhan, menjadi wakil bagi jemaat, serta melayani jemaat agar kehidupan jemaat Tuhan senantiasa terjaga dan terpelihara dengan baik. Maka manakala kita dipilih sebagai pendeta, guru Injil, Penatua dan Diaken lakukanlah tugas pelayanan itu dengan sukacita dan semangat, karena itulah kehendak Allah bagi kita. (AR).

„Sebagai orang terpilih, tunaikanlah tugas pelayan dengan penuh syukur“

Renungan Harian

Renungan Harian Anak