Berbagi Dalam Keberagaman Renungan Harian 15 Agustus 2018

15 August 2018

Bacaan: Yeremia 31: 1-6 I Pujian: KJ. 336
Nats:
Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Aku akan menjadi Allah segala kaum keluarga Israel dan mereka akan menjadi umat-Ku.“

Perayaan Kemerdekaan RI di Hong Kong selalu meriah. Tidak hanya Konsulat RI yang mengadakan rangkaian kegiatan, tetapi juga hampir semua organisasi Buruh Migran Indonesia (BMI) dan gereja-gereja Indonesia. Ada lomba makan kerupuk, lomba main bola pakai sarung, tarik tambang atau kegiatan sosial peduli lingkungan dan kesehatan. Semua dilakukan sebagai bentuk rasa syukur warga Indonesia di tanah rantau. Tidak ada lagi batas suku, agama, ras dan golongan ketika bersama-sama merayakan kemerdekaan RI, karena merasakan bahwa kemerdekaan ini adalah suatu anugerah dari Tuhan. Masing-masing melakukan ibadah, doa, slametan dan sembahyangan sesuai dengan agamanya. Rasa rindu terhadap kampung halaman menegaskan bahwa kami mencintai Indonesia, walau kami di tempatkan jauh.

Bangsa kita sudah banyak mengalami masa-masa kelam selama merdeka. Tragedi, kerusuhan, perang antar suku, diskrimasi ras, dll menjadi bagian dalam sejarah. Sebagai perantau, ada fenomena yang menarik  ketika kami mendengar berita-berita yang terjadi di Indonesia tentang perpecahan dan diskriminasi. Perasaan sedih membawa kami memohon agar semua kembali baik. Itulah harapan yang menyatukan kami di rantau.

Membangun persekutuan dalam Kristus tidak harus selalu dikaitkan dengan berbagi makanan, minuman atau materi yang ada pada kita dengan orang lain, tetapi juga harapan dan doa.Harapan dan doa sebagai satu bangsa, yaitu Bangsa Indonesia. Yeremia menyampaikan berita yang membahagiakan bangsa Israel. Mereka akan dipulihkan dan perjanjian baru Allah akan membawa bangsa ini kepada  kemakmuran dan kebahagiaan yang dirasakan bersama oleh warganya. Bukankah akan indah jika kita juga berbagi cita-cita dan harapan yang terbaik untuk bangsa kita. Mari  kita kumandangkan dalam berbagai macam bentuk doa, ibadah yang berbeda-beda tetapi satu tujuan memohon kepada Tuhan yang sama, untuk kemajuan dan keamanan Bangsa Indonesia.(iezie)

“Butuh bertahun-tahun memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia, tetapi hanya butuh hitungan jam untuk merusak persatuan dan kesatuan bangsa ini. Relakah kita membiarkan bangsa kita hancur?”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak