Bacaan: Amsal 19:24-29 I Pujian: KJ. 326
Nats: “… jikalau orang yang berpengertian ditegur, ia menjadi insaf.” (ayat 25b)
Nobody’s perfect, tentu istilah yang tidak asing bagi kita. Setiap manusia tentu pernah melakukan kesalahan sehingga ditegur. Menyikapi sebuah teguran, ada yang menerimanya dengan senang hati, tetapi ada juga yang merasa tidak terima. Mereka tetap mengeraskan hati dan tidak mau mengakui kesalahannya bahkan marah jika ada yang menegurnya. Memang tidak selalu mudah menerima teguran dari orang lain. Terlebih jika teguran itu diberikan dengan nada yang tinggi, menyudutkan, dan dihadapan banyak orang.
Teguran menjadi hal yang penting dalam pendidikan ditengah kehidupan berkeluarga. Ada sebuah kisah: “ Sebuah keluarga memiliki dua anak yang bertumbuh bersama, tetapi keduanya memiliki sikap yang berbeda. Anak pertama tidak pernah mendapatkan teguran dari orang tuanya sehingga saat dewasa menjadi pribadi yang egois. Sedangkan anak kedua selalu mendapatkan teguran ketika melakukan kesalahan sehingga ketika dewasa menjadi pribadi yang baik.” Kisah ini menunjukkan bahwa dibalik teguran, ada perhatian dan cinta yang membantu manusia bertumbuh ke arah yang lebih baik.
Amsal menegaskan bahwa teguran akan menjadi sarana yang mendatangkan kebaikan bagi diri mereka sendiri. Mereka tidak perlu dipukul. Kata-kata teguran saja sudah cukup. Penulis Amsal meyakini bahwa orang yang berpengertian akan menjadi insaf, jika ia ditegur. Orang yang berpengertian akan mau menerima teguran dan bijak menyikapinya.
Seseorang perlu memiliki kerendahan hati untuk menerima teguran baik dari orang lain ataupun dari Tuhan. Teguran dari Tuhan dapat melalui orang disekitar kita, lewat suatu peristiwa, bahkan lewat kebenaran sabdaNya. Bila saat ini kita menerima teguran Tuhan dalam bentuk apa pun, belajarlah untuk tetap mengucap syukur, karena setiap teguranNya selalu mendatangkan kebaikan bagi kita. Teguran itu akan membuat hidup kita jauh lebih baik karena teguran adalah bukti bahwa Dia sangat mengasihi dan peduli dengan kehidupan kita. (Itha)
“Teguran juga bisa mendatangkan kebaikan”