Bacaan : Matius 9 : 35 – 10 : 8 | Pujian : KJ. 427
Nats: “Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria…” (Ay. 5)
Ketika seseorang dipercaya menjadi seorang utusan, entah itu mewakili sekolah, perusahaan ataupun mewakili negara, pasti sebelum berangkat untuk menjalankan tugas tersebut terlebih dahulu orang-orang ini diperlengkapi. Jika menjadi utusan dalam mengikuti olimpiade pasti akan banyak berlatih mengerjakan soal. Jika diutus untuk memasarkan suatu produk pasti dilatih untuk melakukan presentasi dan masih banyak proses yang harus dijalani oleh seorang utusan tergantung siapa yang mengutus dan untuk keperluan apa dia diutus.
Bacaan kita pada hari ini mengisahkan tentang Yesus yang karena menaruh belas kasihan pada orang banyak maka ia mengutus para murid untuk melakukan karyaNya bagi sesama yang membutuhkan. Dalam memberi tugas dan menunjuk orang-orang yang menjadi utusan yang pasti terlebih dahulu Yesus memperlengkapi dan melatih mereka. Yang jelas nama-nama yang disebut dan telah ditunjuk ini adalah nama-nama yang merupakan orang-orang pilihan Allah intinya mereka bukanlah orang yang sembarangan. Dalam menjalankan tugas perutusan yang dijalani para murid Yesus nampak memberi pesan-pesan. Diantaranya: jangan menyimpang, beritakanlah kerajaan sorga dan sembuhkanlah orang sakit. Tiga nasehat ini menunjukkan bahwa para utusan dilengkapi dengan petunjuk terkait dengan apa yang mereka lakukan.
Kita yang mengaku percaya dan mengikatkan diri pada Kristus meskipun nama lengkap kita tidak tertulis dalam Matius ini, sebenarnya kita adalah utusan Allah. Maka kita pun wajib memperhatikan nasehat-nasehat yang telah tertulis itu dan biarlah nasehat-nasehat itu kita maknai. Makna yang pertama jangan menyimpang (ayat 5-6) menunjukkan bahwa untuk dapat menjadi utusan,kita harus selalu berjalan lurus mengikuti perintah Allah. Kita harus mau berkorban dengan pergi bersaksi menceritakan kemuliaan Allah dan yang terakhir haruslah ada aksi yang ditunjukkan dengan melakukan tindakan nyata untuk melakukan hal baik pada sesama. (ASN)
“Saat kita dipanggil dan diutus disitulah kita juga akan diperlengkapi dengan kuasa untuk melakukan tugas itu”