Bacaan: Filipi 3 : 7 – 11 | Pujian: KJ. 376 : 1, 3
Nats: “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.” (Ayat 7)
Untung rugi adalah dua kata yang biasanya dipergunakan orang pada saat jual beli, baik itu tanah, rumah, maupun kendaraan. Tetapi istilah untung rugi juga dipergunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan dalam hidup. Dalam pengambilan keputusan biasanya untung rugi dipertimbangkan supaya tidak ada penyesalan di kemudian hari karena dampak atau konsekuensi yang muncul. Semua orang pasti berharap semua perjalanan hidupnya berjalan dengan baik, dengan konsekuensi kerugian yang minimal. Meskipun kehidupan ini tidak selalu dapat berjalan sesuai dengan rencana, sehingga setiap orang juga harus siap dengan segala konsekuensi kerugian atau kesulitan dalam hidupnya.
Bacaan kita saat ini menjelaskan Paulus yang sedang menceritakan situasi untung rugi dalam hidupnya. Paulus menyadari kerugian dan keuntungan yang sejati dalam kehidupannya setelah ia mengenal Kristus. Bahkan ia menggambarkan bahwa apa yang dahulu ia anggap sebagai keuntungan kini ia anggap sebagai kerugian (Ay. 7). Hal ini kemungkinan besar terkait kedudukan dan nama baiknya sebagai orang Yahudi yang dengan keras menolak Yesus. Sebaliknya apa dahulu ia anggap sebagai kerugian, kini ia anggap sebagai sebuah keuntungan (Ay. 8). Hal ini terkait dengan pilihan hidupnya menjadi pelayan dan pengkabar Injil dengan meninggalkan kenyamanannya sebagai orang penting di kalangan orang Yahudi. Pemahaman ini didapatkan oleh Paulus, karena ia menyadari betapa berharganya kesempatan untuk mengenal dan memahami makna kuasa kebangkitan dan persekutuan dalam penderitaan Kristus, karena ini semua yang akan membawa manusia mendapatkan kehidupan yang kekal.
Paulus mengajarkan kita tentang apa itu keuntungan yang sejati sebagai manusia dan pengikut Kristus. Kini saatnya bagi kita untuk menentukan langkah, apakah kita akan mengikuti langkah Paulus? Saya rasa jawaban kita sama, yaitu mengikuti apa yang telah diteladankan Paulus, karena pada akhirnya kita juga berharap mendapatkan kehidupan yang kekal di dalam Kristus. Hal ini juga yang membuat kita bersyukur, meskipun hidup kita di dunia ini tidak selalu beruntung, tetapi kita meyakini menjadi pengikut Kristus adalah sebuah keuntungan bagi kita. Amin. [Kuh.C].
“Keuntungan yang sesungguhnya dalam hidup adalah karena kita telah mengenal Kristus.”