Bacaan: Kejadian 7 : 10 – 8 : 5 | Pujian : KJ. 256 : 1
Nats: “Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun.” (Kej. 8:1)
Bahtera adalah suatu kapal kayu yang sangat besar, yang mulai dikenal pada zaman Nuh. Bahtera itu mengangkut keluarga Nuh dan berbagai jenis binatang yang ada di bumi. Nuh berhasil membuat bahtera itu atas perintah Tuhan. Dengan sikap taat dan penuh semangat Nuh mampu menyelesaikan tugas untuk membuat bahtera itu, meskipun banyak orang yang mencemooh Nuh. Setelah bahtera itu selesai, tidak lama kemudian terjadilah hujan selama 40 hari, 40 malam. Air bah datang menenggelamkan seluruh permukaan bumi. Nuh bersama keluarganya dan binatang-binatang yang berjumlah sepasang itu selamat. Ia menggunakan bahtera itu untuk menyelamatkan kehidupan di dunia.
Apa yang terjadi pada peristiwa air bah dan keluarga Nuh menjadi sebuah gambaran bahwasanya apapun yang terjadi, Allah tetap memelihara dan menyertai kehidupan manusia. Selama manusia hidup taat dan mau melakukan perintah Tuhan, maka Tuhan akan menyelamatkannya. Setelah 150 hari lamanya, air bah pun surut, semua yang berada di dalam bahtera itu pun kembali melanjutkan kehidupan.
Tuhan telah menujukkan kasih dan kuasa-Nya kepada kita dengan memberi kita hidup dan keselamatan. Maka menjadi tugas kita sebagai umat-Nya hidup saling bergotong-royong, bersatu, taat, dan setia kepada Tuhan. Marilah kita belajar dari keluarga Nuh, agar persekutuan kita di tengah keluarga, gereja, dan masyarakat semakin teguh. Memang dalam realitanya, kita tidak mudah menghadapi berbagai tantangan dan perbedaan yang mengancam kesatuan kita. Mari kita terus taat pada kehendak Tuhan dan berharap kepada Tuhan. Sebagaimana bahtera Nuh mempersatukan dan menuntun pada kehidupan yang baru, mari kita hidup dengan bersandar sepenuhnya kepada Tuhan Sang Penolong kita. Amin. [Ry].
“ Mengupayakan kesatuan untuk kehidupan yang lebih sejahtera.”