Bacaan: Roma 13 : 1 – 7 | Pujian: KJ. 378
Nats: “Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.” (Ayat 2)
Bukan hal yang mengherankan, jika sebagian orang memiliki pikiran yang negatif terhadap pemerintah. Mereka berpandangan bahwa keberadaan pemerintah yang haus kekuasaan, sudah seusia peradaban manusia. Bahkan terhadap sistem yang menjamin demokrasi sekalipun. Namun pandangan tersebut tidak bisa menjadi alasan bagi kita menolak pemerintah yang sah, atau bersikap acuh serta melalaikan tugas kita sebagai rakyat terhadap bangsa ini.
Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa bagaimanapun pemerintah itu berjalan, orang percaya tetap harus tunduk. Paulus sendiri menulis surat ini ketika Nero menjadi Kaisar Romawi yang bersikap kejam terhadap orang Kristen. Maksud Paulus dalam suratnya adalah keberadaan pemerintah yang ada, semua dalam kedaulatan Allah. Jika pemerintah itu berlaku jahat dan kejam, maka Allah sendiri yang akan menumbangkan pada waktunya. Bahwa hanya Allah saja yang punya kedaulatan atas penghakiman itu. Demikian juga waktu jatuh bangunnya pemerintah berasal dari Allah, bukan dari manusia. Pemerintah diberikan oleh Allah untuk menjamin keteraturan dan kesejahteraan rakyatnya. Pemerintah dipakai Allah menjadi alat-Nya untuk memastikan keadilan bagi semua orang. Oleh sebab itu, kita harus terus berdoa, agar Allah bekerja melalui pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Dan kita tidak melalaikan kewajiban kita kepada pemerintah dengan membayar pajak.
Paulus memakai kata “takluk” dalam hal sikap terhadap pemerintah, mengartikan kita mengakui otoritas pemerintah dan kita mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Tetapi bukan berarti kita taat sampai menyangkal iman kepada Kristus. Sejatinya kita sedang tunduk pada kedaulatan Allah melalui pemerintah yang Tuhan tetapkan. Dalam ketundukan mutlak kepada Allah itu, kita tunduk agar kehormatan dan kebenaran Allah sungguh diberlakukan dalam pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat. Amin. [Sv].
“Kita tunduk, melakukan kewajiban, dan mendoakan pemerintah agar kebaikan Allah terpancar dalam tatanan sosial manusia”