Bacaan: Mazmur 90 : 12 – 17 | Pujian: KJ. 365A
Nats: “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami supaya kami beroleh hati yang bijaksana.” (Ayat 12)
Hidup ibarat perjalanan panjang yang penuh dengan misteri, yang tidak diketahui kapan akhirnya. Selama masih hidup, manusia diberikan waktu yang sama oleh Tuhan. Menarik kenyataannya, ada yang merasa terlalu sibuk, kekurangan waktu, tetapi ada juga yang berkata selalu tidak ada waktu. Ada yang merasa waktu berjalan terlalu lama dan membosankan, tetapi ada juga yang merasa waktu berjalan begitu cepat dan menggembirakan. Perbedaan ini didasari pemahaman dan pemanfaatan waktu yang Tuhan beri atas diri setiap orang itu berbeda.
Dengan semangat yang sama bahwa hidup adalah misteri yang tidak diketahui kapan berakhirnya, pemazmur merasa terberkati dengan waktu yang Tuhan beri. Pemazmur menegaskan bahwa manusia harus mengisi hidup yang tidak kekal dan penuh misteri ini, bukan dengan kekosongan melainkan dengan hati yang bijaksana, “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami supaya kami beroleh hati yang bijaksana.” (Ay. 12). Menghitung hari bukan sekedar mengurutkan hari, minggu, bulan, dan tahun, namun ada upaya menyiapkan segala sesuatunya dengan bijaksana sehingga waktu yang dijalani menjadi berkualitas dan berguna bagi kehidupan. Pemanfaatan waktu yang bijaksana dan berkualitas bisa terwujud ketika kita mengandalkan Tuhan. Seperti halnya dengan permohonan pemazmur, “… teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya perbuatan tangan kami teguhkanlah itu.” (Ay. 17). Pemazmur menyampaikan permohonannya di hadapan Tuhan, ia menyerahkan hidupnya untuk selalu diproses dan diteguhkan Tuhan menjadi seturut dengan kehendak-Nya.
Setiap kita memiliki waktu yang sama untuk dijalani, setahun 365 hari, 52 minggu, 12 bulan. Sebulan 30 hari, 4 minggu, seminggu 7 hari, sehari 24 jam. Mari kita imani dan jalani bahwa setiap waktu di hidup kita adalah kesempatan untuk akrab dengan Tuhan, untuk dapat mensyukuri kebaikan-Nya, dan untuk mewujudnyatakan kehendak-Nya dalam kehidupan. Mari kita menjadi orang yang bijaksana menggunakan waktu yang kita miliki untuk melakukan kebaikan dan karya bagi sesama. Tentu menjadi bijaksana itu, kita membutuhkan proses, kesadaran, kemauan, dan pertolongan Tuhan. Selamat menjadi bijaksana dalam menggunakan waktu dan kesempatan hidup yang telah Tuhan berikan. Jadikanlah setiap waktu hidup kita berharga dan bermanfaat! Amin. [tam].
“Jangan menunggu waktu untuk berubah, namun berubahlah selagi ada waktu. Bijaklah!”