Bacaan Alkitab : Matius 13 : 1 – 9; 18 – 23| Pujian : KJ. 144A : 1, 2
Nats: “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” (Ay. 9)
Wong salah ora gelem ngaku salah, suwe-suwe sapa wonge seng betah
Mripatku wes dadi sanyatane, kowe selak golek menangmu dewe
Tak tandur pari jebul tukule malah suket teki…… (Suket Keti oleh Didi Kempot)
Nah, berbicara mengenai menabur benih, maka kita akan diingatkan kembali tentang hukum tabur tuai, yaitu apa saja yang ditabur, itulah yang nantinya akan dituai. Jika menabur benih yang baik, akan menuai buah yang baik, demikian sebaliknya. Tetapi, ternyata ada lagu Didi Kempot yang memberi gambaran yang bebeda. Katanya Tak tandur pari, jebul tukule malah suket teki. Bagaimana dong dengan gambaran tersebut? Sudah menabur benih yang baik, ternyata menuai buah yang buruk.
Bacaan kita hari ini mengisahkan tentang perumpamaan seorang penabur yang punya pengalaman menaburkan benih di empat tempat yang berbeda. Namun, dari beberapa pengalaman tersebut, hanya satu tempat yang menghasilkan buah yang baik, yaitu benih yang jatuh di tanah yang baik. Di ayat 9, Tuhan Yesus berkata, “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!”. Maka, setelah memberikan gambaran tersebut, Tuhan Yesus ingin memotivasi para pendengar-Nya, bagaimanapun juga gambaran dirinya dalam menanggapi Firman Tuhan hendaknya diubahkan, sehingga ia menjadi pribadi yang siap menumbuhkan pengharapan kepada Yesus.
Seringkali kita berada dalam situasi yang berubah-ubah. Ketika Firman-Nya menyapa kita dengan harapan yang meneduhkan, seperti ditaburi pari ning ati. Namun saat persoalan berat harus kita hadapi maka Firman itu bertumbuh seperti suket keti keputus-asaan. Dikala hidup kita ada dalam sukacita dan rasa syukur, maka Firman Tuhan bagaikan jatuh dalam tanah hati kita yang subur, sehingga tumbuh subur dalam hidup kita. Hari ini, bagaimanapun kondisi kita, Tuhan menghendaki Firman-Nya mengubahkan kita menjadi pribadi yang lebih baik, yakni mau mendengar dan menghidupinya dalam setiap pengharapan kita kepada-Nya. Amin. (FNS)
“Hidup ini seringkali sulit dipahami, tetapi Firman-Nya memberi kepastian yang mudah untuk kita mengerti.”