Memberi Untuk Keseimbangan Pancaran Air Hidup 12 Desember 2024

12 December 2024

Bacaan: 2 Korintus 8 : 1 – 15  |  Pujian: KJ. 433
Nats: “Hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.” (Ayat 14)

Berbagi dalam kelimpahan tentu lebih mudah daripada berbagi dalam kekurangan. Sebagai orang beriman, kita pun tahu bahwa tidak perlu menunggu kaya dulu untuk berbagi. Meski ada sebagian orang berpendapat, “Untuk diriku, keluargaku saja belum cukup, bagaimana aku bisa berbagi atau memberi?” Selama manusia hidup, berpikir, berolah rasa, dan bekerja tidak akan pernah ada kata cukup. Jemaat Makedonia, secara kacamata manusia, mereka tidak cukup, karena mereka hidup dalam penderitaan dan kemiskinan. Akan tetapi, dalam hal berbagi kasih mereka sangat kaya. Berbeda dengan jemaat Korintus, jemaat kota yang menjadi pusat perdagangan, kaya raya, namun dalam hal berbagi kasih kepada sesama, khususnya yang sedang kesusahan dan kelaparan di Yerusalem, mereka absen.

Dengan sabar, Rasul Paulus mendorong supaya jemaat Korintus mau mendukung pelayanan dan pergumulan jemaat di Yerusalem. Ia memberikan contoh jemaat Makedonia, yang hidup menderita dan sangat miskin tetapi dalam hal kasih mereka sangat kaya. Bahkan mereka dapat memberikan bantuan lebih banyak dari yang diharapkan (Ay. 3, 5). Mereka melakukan ini karena telah menerima anugerah Tuhan Yesus Kristus, yang melebihi apapun. Kemudian Paulus mengingatkan jemaat Korintus bahwa mereka adalah jemaat yang kaya dalam segala sesuatu maka seharusnya mereka juga kaya dalam hal berbagi kasih (Ay. 7). Memberi harus dilandasi dorongan kasih, bukan karena perintah atau paksaan (Ay. 12). Selain itu, pemberian yang dimaksudkan Paulus adalah supaya ada keseimbangan, yaitu tidak berlebihan dan tidak kekurangan di antara sesama jemaat Tuhan, “… kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka …” (Ay. 14) sehingga jemaat bisa hidup saling melengkapi dan saling memberkati.

Menghayati masa Adven saat ini, Tuhan merindukan keseimbangan di tengah umat-Nya, di mana mereka yang memberi tidak akan kekurangan, dan mereka yang menerima tidak kelebihan. Mari kita meneladani jemaat Makedonia, yang mampu memberi diri, hati dan materi dengan lebih, di tengah kekurangan dan pergumulan mereka. Memberi adalah anugerah Tuhan, memberi membuat kita percaya akan pemeliharaan Tuhan. Mari kita memberi dengan sukacita, dan bukan dengan sedih hati atau paksaan. Selamat menjadi pemberi yang baik! Tuhan memberkati kita. Amin. [tam].

“Berbagi adalah bentuk terbaik dari mensyukuri apa yang kita miliki.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak