Bacaan: Mazmur 31 : 10 – 16 | Pujian: KJ. 410
Nats: “Kasihanilah aku, ya TUHAN, sebab aku merasa sesak; mataku kabur dan jiwa ragaku merana karena sakit hati.” (Ayat 10)
Pernahkah saudara terluka dengan ucapan atau tindakan orang lain? Bagaimana perasaan saudara? Mungkin kita akan terluka, dalam hati kita menyimpan amarah, benci, kecewa, bahkan sakit hati terhadap orang tersebut. Sakit hati adalah perasaan tidak senang (dendam, kecewa, benci) karena dihina atau dilukai oleh orang lain. Sifat ini tidak memandang siapapun, setiap dari kita pernah mengalaminya bila kita tidak menguasai hati kita untuk menerima kenyataan hidup. Sifat sakit hati inilah yang terkadang menjadi tantangan terberat bagi diri kita untuk berbuat benar.
Menjadi orang benar memiliki banyak tantangan, bahkan sifat sakit hati pernah menggodanya. Seperti halnya Daud dalam bacaan hari ini, Daud adalah salah satu orang yang disebut sebagai orang benar, dipuji sebagai orang yang berkenan di mata Tuhan. Tetapi dalam hidupnya, Daud pernah mengalami keadaan sakit hati berulangkali, antara lain: ia pernah hendak dicelakai Saul, dikhianati anak kandungnya sendiri Absalom, dan sebagainya. Tentu hal ini tidak mudah bagi Daud. Apakah kemudian ia terus mengalami keadaan seperti ini dalam hidupnya? Tidak, dalam keadaan ini, Tuhan menolong dan memampukannya untuk melewati keadaan ini. Peristiwa kehidupan Daud mengingatkan kita bahwa menjadi orang benar tidaklah mudah, selalu ada tantangan dan godaan yang silih berganti.
Merasa sakit hati dan kecewa itu adalah hal yang manusiawi. Hal ini akan menjadi dosa saat kita membiarkan dan memelihara rasa sakit hati itu menjadi kepahitan, dendam, dan kebencian dalam diri kita. Oleh karena itu, marilah kita tetap mengandalkan Tuhan dalam menjalani hidup ini. Kita tumbuhkan sikap introspeksi diri untuk lebih mawas diri. Mari kita merawat hati kita agar dapat melepaskan rasa dendam, amarah, kecewa, benci, dan sakit hati yang ada di dalam hati kita. Sebab rasa sakit hati adalah sampah yang mencemari kehidupan kita. Jika “sampah” itu tidak dapat dibersihkan maka perasaan itu akan mencemari perjalanan hidup kita. Mari kita memohon pertolongan dan kekuatan dari Tuhan untuk mengampuni orang lain yang telah menyakiti hati kita, agar hidup kita merasakan ketenangan dan kedamaian. Tuhan memberkati kita semua. Amin. [MOS].
“Buanglah sakit hatimu, sebab itu adalah sampah yang mengotori hidupmu.”