Bacaan: Matius 7 : 7-11 | Pujian: KJ 453
Nats: “… Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya” (ayat 11 b)
Belakangan ini, kisah romantis Dilan sedang booming. Anak-anak muda tiba-tiba menjadi Dilan-sentris. Bahkan ada sebuah meme rohani ala-ala Dilan yang berbunyi demikian :
A : “Aku lagi bergumul berat nih. Doaku gak dikabulin kayaknya sama Tuhan.”
B : “Masa sih? Kalau begitu, jangan berdoa, berdoa itu berat, kamu gak akan kuat. Biar aku saja”
Berdoa itu berat. Betulkah? Padahal doa adalah nafas hidup orang beriman. Apakah betul doa itu berat?
Tuhan Yesus menunjukkan tiga hal:
Pertama, mintalah, maka akan diberikan kepadamu. Dalilnya sangat pasti, orang yang meminta pasti diberi. Meminta di sini berarti percaya bahwa Allah mendengar. Setelah percaya bahwa Dia Maha Mendengar, utarakan secara jujur apa yang dirasakan di dalam hati.
Kedua, carilah, maka kamu akan mendapatkan. Zaman dahulu ada dolanan tradisional bernama dhelikan. Biasanya ada anak yang bersembunyi di tempat yang nylempit. Tentu membutuhkan waktu lama dan kesabaran untuk menemukannya. Kehidupan rohani bersama dengan Tuhan juga demikian. Ketika kita meminta dengan sungguh, bisa jadi permintaan tersebut tidak langsung dikabulkan. Butuh waktu lama. Dalam waktu yang lama itu, Tuhan mau mengajak kita untuk menemukan makna permintaan kita kepada-Nya, juga menemukan kehendak-Nya.
Ketiga, ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Tindakan mengetok pintu menunjukkan kesungguhan orang yang ingin bertamu. Dalam doa, Tuhan ingin melihat kesungguhan kita setelah melalui proses merenung yang panjang. Sering orang bosan dan mandeg berdoa. Namun ketika terus menerus “mengetok”, namun tak kunjung dibukakan oleh Tuhan, maka tidak masalah.
Satu hal yang perlu diyakini adalah bahwa pemberian dari Tuhan pasti selalu menyukacitakan hati kita. Namun, ukuran baik Tuhan tidak sama dengan ukuran baik manusia. Jangan kaget kalau yang kita minta, ternyata diberikan lain oleh Tuhan. Kalau kita meminta roti, memang Tuhan tidak akan memberikan batu, tetapi mungkin akan memberikan lemper. Renungi dan resapi, maka kita bisa melihat bahwa Ia memberikan yang baik untuk kita. (dix)
“Tuhan tahu yang terbaik untuk kita”