Dipilih Untuk Melayani Pancaran Air Hidup 10 Oktober 2025

10 October 2025

Bacaan: Bilangan 4 : 34 – 5 : 4  |  Pujian: KJ. 441
Nats: “Sesuai dengan titah Tuhan dengan perantaraan Musa, masing-masing diserahi tanggungjawab atas pelayanan dan pengangkatan barang-barang.” (Ayat 49)

Tahun 2024 menjadi tahun proses pemilihan Penatua-Diaken masa bakti 2025-2027. Semua gereja di GKJW melakukan proses tersebut. Biasanya dari calon-calon yang terpilih ada yang merasa tidak siap untuk melayani, tidak mampu untuk melayani, tidak memiliki kapasitas untuk melayani. Sehingga kemudian merasa ragu untuk melanjutkan proses tersebut. Sejatinya proses pemilihan itu adalah karya Allah sendiri. Karena setiap warga jemaat yang hendak memilih, berdoa terlebih dahulu sebelum menentukan pilihan. Tentunya pilihannya tidak asal. Sampai akhirnya proses pemilihan selesai dan di bulan Januari 2025 mereka yang telah terpilih menjadi Penatua dan Diaken dilantik. Proses pemilihan itu bukan karena kehendak manusia, tetapi karena karya Allah sendiri untuk melanjutkan karya-Nya di dunia.

Pemilihan orang-orang Lewi untuk melayani di Kemah Pertemuan adalah prakarsa Tuhan Allah sendiri. Bahkan kata “sesuai dengan titah Tuhan” diulang sampai dengan 3  kali. Hal ini menunjukkan bahwa pemilihan orang-orang Lewi untuk melayani di Kemah Pertemuan adalah prakarsa dan karya Allah sendiri, bukan kehendak Musa dan Harun. Dari orang-orang Lewi tersebut ada 8.580 orang yang terpilih untuk melayani dan mengangkat barang-barang di Kemah Pertemuan. Mereka yang terpilih diserahi tanggungjawab untuk melayani. Tuhan tidak sekedar memilih, tetapi Ia juga mengetahui kapasitas dan kemampuan mereka sehingga mereka diberikan tanggungjawab untuk melayani.

Bagi Penatua dan Diaken masa bakti 2025-2027, Badan Pembantu Majelis Jemaat masa bakti 2025-2027 atau juga kita semua yang telah dipilih untuk terlibat melayani di gereja kita masing-masing dimanapun kita berada, kita dipilih bukan karena kehendak manusia, bukan karena kekuatan manusia, tetapi semua itu karena prakarsa dan karya Allah.  Tuhan tahu bahwa kita memiliki kapasitas dan kemampuan untuk melanjutkan karya pelayanan-Nya di dunia. Oleh karena itu, bersyukurlah jika kita dipilih untuk melayani-Nya. Jangan pernah menyia-nyiakan anugerah tersebut. Kita dipilih bukan karena kebetulan, tetapi karena karya Allah hendak dinyatakan melalui karya pelayanan kita. Amin. [cha].

“Hidup ini adalah kesempatan, hidup ini untuk melayani Tuhan.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak