Saling Menasihati Dalam Hidup Bersama Pancaran Air Hidup 10 Oktober 2024

10 October 2024

Bacaan: Ibrani 3 : 7 – 19  |  Pujian: KJ. 258
Nats: “Tetapi, hendaklah kamu saling menasihati setiap hari, selama masih dapat dikatakan “hari ini”, supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi keras hatinya karena tipu daya dosa.” (Ayat 13)

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita menjumpai ada saudara atau teman kita yang melakukan perbuatan yang salah dan jahat. Namun seringkali kita enggan untuk mengingatkan atau menasihati dia, agar dia menyadari kesalahannya. Akibatnya saudara atau teman kita tersebut semakin larut dalam perbuatannya itu tanpa merasa bersalah. Di sinilah kita perlu bersikap bijaksana dan berani untuk menasihati dia, tanpa melukai perasaannya. Caranya: Kita menasihati dia secara personal, mencari waktu yang tepat, menasihatinya dengan maksud yang baik dan tulus, serta menggunakan kata-kata yang lembut, sopan, dan penuh kasih.

Surat Ibrani ditulis dan ditujukan kepada orang Yahudi yang telah percaya kepada Kristus. Penulis surat Ibrani ini menggunakan sejarah perjalanan bangsa Israel yang seringkali melanggar perintah Allah dan menolak ketetapan Allah sebagai peringatan bagi mereka. Penulis surat Ibrani ini menasihatkan agar mereka tidak mengeraskan hati dan hidup sesuka hati mereka seperti yang telah dilakukan nenek moyang mereka. Sebaliknya penulis surat Ibrani menasihatkan supaya mereka selalu waspada dan saling menasihati satu dengan yang lain (Ay. 13) sebab mereka telah percaya kepada Tuhan Yesus. (Ay. 14-15). Dan sebagai pengikut Kristus, mereka harus hidup berpadanan dengan Kristus, teguh dalam iman (Ay. 14), dan tidak murtad.

Di bulan Ekumene ini, kita diingatkan bahwa kita ada dan hidup di dunia ini bersama dengan umat yang lain, baik itu dengan umat yang berbeda aliran gereja maupun berbeda keyakinan iman. Perbedaan yang ada seharusnya tidak menjadi faktor pemecah, tetapi semakin menguatkan persatuan dan toleransi di antara umat yang berbeda itu. Karena itu, penting bagi kita untuk membangun komunikasi, saling menghargai, saling menghormati, dan bekerjasama menciptakan kehidupan yang damai dan adil. Demikian hendaknya dalam hidup bersama, kita saling menasihati. Kita berani menasihati karena ada relasi yang baik di antara kita dengan mereka. Mari kita membangun kehidupan bersama dengan umat yang lain mewujudkan kedamaian dan keadilan dengan saling menasihati. Kiranya kita dimampukan melakukannya. Amin. [AR].

“Nasihat yang keras tetapi tulus lebih baik daripada pujian yang manis tetapi tanpa ketulusan.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak