Bacaan : Yohanes 14 : 15 – 31 | Pujian : KJ. 427:1,2
Nats: “Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini” (Ay. 31)
Kemerdekaan bangsa Indonesia masih dua bulan lagi akan kita peringati. Namun tidak ada salahnya bagi kita untuk memulai merenungkan bagaimana perjuangan untuk merebut kemerdekaan itu menjadi inspirasi bagi kita di jaman sekarang. Adanya lagu perjuangan “Bangun Pemudi Pemuda” dapat kita pakai sebagai salah satu bahan perenungan kita kali ini.
Lagu “Bangun Pemudi Pemuda” memang tidak tercipta dalam rentang waktu dekat dengan Kongres Pemuda II. Tetapi setidaknya, lirik lagu ini secara spesifik membicarakan tentang semangat kaum muda, yang kelak menjadi alhi waris dari penerus bangsa. Bermula dari Alfred Simanjuntak, seorang guru Sekolah Rakyat Sempurna Indonesia di Semarang. Dari situlah, sekitar tahun 1943, ia menuliskan lagu itu. Menciptakan lagu tersebut di tengah masa-masa menuju kemerdekaan, memang bukan perkara mudah. Karena liriknya yang membakar semangat, Alfred pernah sempat diburu oleh polisi militer Jepang, demikian dilansir dari buku Lagu Wajib Nasional tulisan Wildan Bayudi. Melalui lagu tersebut, semangat perjuangan mengisi kemerdekaan bangsa kita terus terpancar.
Tidak jauh berbeda dengan yang diteladankan dalam kehidupan Tuhan Yesus dan para murid, menjelang kepergianNya. Tuhan Yesus memberikan semangat para murid untuk bangun dan pergi. Bangun dan pergi ini disertai beberapa penguatan, bahwa Tuhan Yesus akan memberikan Penolong, yakni Roh Kebenaran, juga Penghibur, yakni Roh Kudus, dan damai sejahtera. Penguatan itulah yang pada akhirnya memampukan para murid untuk bersaksi dan melayani seperti apa yang diperintahkan Tuhan Yesus kepada mereka. Hal ini pula yang kita yakini masih terjadi sampai sekarang, bahwa berbagai tantangan kehidupan yang dihadapi warga GKJW, tidak bisa dan tidak akan pernah bisa memisahkan kasih Allah kepada GKJW. Untuk itu mari kita senantiasa bangun dan pergi untuk bersaksi dan melayani Tuhan Yesus di tengah masyarakat dan dunia ini. (tes)
“Kusuka menuturkan cerita mulia, cerita tentang Tuhan Yesus”