Jangan Menipu Tuhan! Pancaran Air Hidup 10 Desember 2023

10 December 2023

Bacaan: Markus 1 : 1 – 8 | Pujian: KJ. 84
Nats: “… demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu.” (Ayat 4)

Cerita tentang jalan yang rusak dan berlubang di Lampung menjadi salah satu trending topik di tengah masyarakat Indonesia pada tahun ini. Banyak unggahan video yang memperlihatkan jalanan Lampung yang rusak dan berlubang serta kritik tajam yang ditujukan kepada pemerintah daerah di sana. Sontak hal ini membuat Presiden RI ingin mengunjungi Lampung. Menariknya ketika kunjungan kerja itu akan dilaksanakan, dalam waktu semalam jalanan yang rusak tersebut terlebih dahulu diperbaiki. Tapi, ternyata rombongan Presiden memilih jalur lain yang kondisi jalannya masih rusak dan berlubang. Alhasil upaya untuk menutupi kekurangan tersebut menjadi sia-sia dan tidak berguna.

Bacaan kita saat ini menceritakan peran dari Yohanes Pembaptis yang diutus Allah untuk mempersiapkan bangsa Yahudi menyambut kehadiran Yesus Kristus, Anak Allah. Dalam seruannya, Yohanes Pembaptis menyampaikan agar bangsa Yahudi bertobat dan memberi diri mereka dibaptis agar diampuni dosanya oleh Allah. Seruan pertobatan ini bukan sebatas formalitas guna menutupi kesalahan diri saja, tetapi sebuah panggilan hati untuk mengakui segala dosa dan kejahatan diri. Pertobatan sejati adalah ketika seseorang mau mengakui dosa dan kesalahannya dihadapan Allah dan bersedia merubah jalan hidupnya yang menyimpang. Inilah cara terbaik untuk mempersiapkan hati bagi kehadiran Tuhan Yesus Kristus.

Untuk menyambut kehadiran Tuhan Yesus Kristus dalam sukacita Natal, sudah selayaknya kita mau melakukan apa yang diserukan oleh Yohanes Pembaptis, yaitu bertobat. Pertobatan yang benar-benar lahir dari dalam lubuk hati kita yang paling dalam, bukan pertobatan yang semata-mata hanya terjadi pada saat tertentu saja. Jika pertobatan yang kita lakukan hanya sebuah kepalsuan dan tidak berangkat dari kesadaran diri bahwa kita penuh dosa dan kesalahan, maka akan menjadi pertobatan yang sia-sia dan tidak berguna. Jangan pernah kita mengelabuhi Tuhan dengan kedok pertobatan. Oleh karena itu, mari kita mempersiapkan diri dalam menyambut kehadiran Sang Kristus dengan pertobatan sejati supaya kuasa damai sejahtera Kristus benar-benar hadir dalam hati kita. Amin. [DAR].

 “Luruskan hidupmu menyambut Kristus!”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak