Pengorbanan Yang Menghidupkan Pancaran Air Hidup 10 April 2025

10 April 2025

Bacaan: Yesaya 53 : 10 – 12  |  Pujian: PKJ 179
Nats: “Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; oleh pengetahuannya, hamba-Ku, orang yang benar itu, akan membenarkan banyak orang, dan kejahatan mereka pikulnya.” (Ayat 11)

Suatu hari di sebuah desa, ada seorang guru yang sangat berdedikasi. Setiap hari, ia bangun lebih awal untuk menyiapkan berbagai bahan ajar bagi murid-muridnya. Demi memberikan pelayanan terbaiknya, ia seringkali mengorbankan waktu, tenaga, dan uangnya pribadi untuk membeli atau membuat berbagai peralatan belajar bagi murid-muridnya. Meskipun ia lelah dan kehilangan sesuatu, guru ini merasa bahagia ketika melihat murid-muridnya berhasil dan memiliki masa depan yang baik. Guru tersebut sadar bahwa untuk menggapai sebuah tujuan diperlukan pengorbanan .

Yesaya 53:10-12 berbicara mengenai hamba Tuhan yang menderita untuk membenarkan banyak orang. Penderitaan yang dialami oleh hamba Tuhan bukanlah sesuatu yang tidak disengaja, melainkan sebuah rencana dari Allah. Allah berkehendak “mengorbankan” hamba-Nya untuk menyelamatkan banyak orang. Hamba tersebut dengan setia mendedikasikan dirinya menjalankan apa yang dikehendaki oleh Allah. Sekalipun harus menderita, pada saatnya hamba tersebut akan “melihat terang dan menjadi puas”, karena penderitaan tersebut membawa pembenaran dan pembebasan bagi banyak orang. Penderitaan itu diakhiri dengan kemuliaan, hamba tersebut diangkat ke tempat terhormat dan menerima bagian di antara orang-orang besar sebagai hasil pengorbanan dan kesetiaannya. Penderitaan hamba Tuhan dalam teks Yesaya ini menunjukkan kedalaman kasih Allah yang melampaui pemahaman manusia. Sebagaimana yang dilakukan Tuhan Yesus di kayu salib, pengorbanan-Nya bukanlah sebuah paksaan, tetapi bagian dari rencana Allah untuk menyelamatkan semua manusia. Pengorbanan ini bukan hanya sekedar menyelamatkan, tetapi juga memberikan jaminan masa depan yang baik bagi semua orang.

Di masa pra Paskah ini, adalah baik bagi kita merenungkan kembali kedalaman kasih dan pengorbanan Tuhan Yesus bagi kita. Pengorbanan-Nya membawa dampak yang besar, bukan hanya dalam kehidupan kita saat ini saja, melainkan juga dalam kehidupan kita di masa yang akan datang. Untuk itu sebagai umat Tuhan, hendaknya kitapun setia mendedikasikan diri kita dan rela berkorban dalam kehidupan sehari-hari. Sebab kita percaya bahwa semua pengorbanan itu membawa kita pada sukacita dan kemuliaan yang telah Tuhan sediakan bagi kita. Amin. [YHS].

“Setiap pengorbanan pada saatnya akan menghasilkan kebahagiaan.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak