Persiapan Menjelang Tidur Pancaran Air Hidup 10 April 2024

10 April 2024

Bacaan: Yesaya 26 : 1 – 15  |  Pujian: KJ. 52
Nats: “Yang teguh hatinya Kaujaga dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.” (Ayat 3)

Selama bertahun-tahun, teman saya melakukan hal yang sederhana sebelum ia tidur, yang ia sebut dengan FAKYT, singkatan dari “Firman-Nya adalah Kata-kata yang Terakhir.” Setiap malam sebelum mematikan lampu, ia membaca sebuah perikop Alkitab, lalu merenungkan sebuah ayat yang telah dihafalkannya. Ia hanya ingin merenungkan firman Allah sebagai kata-kata terakhir yang ia pikirkan sebelum ia tidur. Bukan siaran berita malam atau ramalan cuaca, bukan acara talk show di TV atau acara jumpa artis-artis terkenal, melainkan kata-kata dari Tuhan. Lalu, seberapa besar persiapan kita secara rohani menjelang waktu tidur kita?

Yesaya 26 merupakan sebuah nyanyian yang mengungkapkan sebuah kemenangan. Tampaknya Yesaya menyoroti nyanyian kemenangan Tuhan. Perikop ini membayangkan Tuhan diarak sebagai Raja yang telah menang perang. Ia diarak masuk kota Yerusalem dan dielu-elukan sebagai Raja yang bertakhta di Sion. Bangsa Israel adalah bangsa yang bersatu di bawah pemerintahan Tuhan sebagai Raja atas mereka. Penyertaan Allah senantiasa mereka alami dalam kehidupan mereka sehari-hari. Mereka menikmati penyertaan Allah dalam perjalanan mereka di padang gurun. Tuhan adalah pelindung bagi mereka. Saat mereka diserang oleh bangsa lain, Tuhanlah yang melindungi mereka. Saat mereka mempercayakan hidup mereka kepada Tuhan, maka damai sejahtera senantiasa mereka rasakan. Hal ini menjadikan bangsa Israel tetap teguh di dalam Tuhan.

Ketika kita teguh dalam iman dan pengharapan kepada Tuhan, apapun yang terjadi dalam hidup kita, kita akan tetap merasakan damai sejahtera Tuhan. Seperti perlindungan Tuhan terhadap bangsa Israel, maka Tuhan akan melindungi kita dari marabahaya kehidupan. Apa yang tertulis dalam Yesaya 26:3 juga dapat kita terapkan dalam alam bawah sadar kita. “Yang teguh hatinya Kaujaga dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.” Bukankah “damai sejahtera” dapat membuat orang yang “hatinya teguh” di dalam Tuhan, tidur dengan nyenyak? Mengapa kita tidak mencobanya? Mari kita jadikan “Firman-Nya Adalah Kata-kata yang Terakhir” sebagai persiapan rohani menjelang tidur malam yang nyenyak. Amin. [MTS].

“Sebelum anda mematikan lampu, hidupkanlah terlebih dahulu lampu firman Tuhan.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak