Bacaan: Yesaya 32:9-20 I Pujian: KJ. 228: 1, 3
Nats: “Sampai dicurahkan kepada kita Roh dari atas: Maka padang gurun kan menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan. Di padang gurun selalu akan berlaku keadilan dan di kebun buah-buahan akan tetap ada kebenaran.” (15-16)
Pernahkah tiba-tiba terbangun dari tidur karena terkejut dengan suara keras? Terbangun dengan cara seperti itu membuat jantung berdegup kencang dan pusing. Karenanya kit bisa berjalan terhuyung-huyung dan kehilangan konsentrasi.
Hal di atas bisa dipakai untuk menggambarkan iman sebagai pengikut Kristus. Iman yang terlelap bukan dimiliki hanya oleh mereka yang tidak pernah ke gereja atau jarang berdoa. Iman seperti itu bisa dimiliki mereka yang hidupnya dikatakan ‘dekat’ dengan Tuhan. Kedekatan dengan Tuhan sering membuat orang merasa ‘dianakemaskan’ karena apa yang jadi kebutuhannya dicukupi. Hidup terasa SEMPURNA.
Namun sebagai manusia kita pasti pernah dan akan mengalami dengan kejadian/situasi yang tidak pernah kita pikirkan, seperti kematian, kecelakaan, sakit, perselingkuhan/perceraian, kebangkrutan, dsb. Hal itu bisa mengejutkan kita sehingga membuat kita meratapi kehidupan bahkan mungkin menyalahkan diri sendiri dan Tuhan.
Yesaya mengingatkan bahwa hal tidak menyenangkan dapat dialami oleh siapa saja. Manusia itu lemah dan terbatas, tak punya daya untuk menghadapi cobaan dengan kekuatannya sendiri.
Kaget! Musibah yang datang tidak harus membuat iman dan hidup kita terhuyung-huyung. Yesaya menjelaskan bahwa akan selalu ada pertolongan dan pengharapan dari Tuhan. Roh Tuhan akan mendatangkan keadilan dalam perkara kita dan kebenaran Tuhan akan dibangkitkan untuk menuntun kita pada damai sejahtera, ketenangan, dan ketentraman (ayat 17).
Tidak selamanya hidup mengalami kejadian yang berakhir buruk. Akan selalu ada pemulihan dari Tuhan. Jika ketidakbenaran ada pada diri kita, maka dengan firman ini kita diminta agar membuka hati dan membiarkan Tuhan mengubah kita menjadi lebih baik. (iezie)
“Berbahagialah orang yang selalu terjaga imannya. Ketika mereka mendapatkan ‘KEJUTAN’ yang buruk dalam hidupnya, mereka percaya bahwa dalam Tuhan ada pertolongan dan kebenaranNya akan memulihkan semuanya.”