Bacaan: Kisah Para Rasul 10:40-43 | Pamuji: KJ 426:4,1.
Nats: “Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi…” (ayat 40-41a)
Ayat nats kita hari ini menimbulkan pertanyaan yang menarik. Mengapa Tuhan Yesus setelah bangkit dari kematian tidak menampakkan diri kepada seluruh bangsa atau kepada setiap orang Israel yang meragukanNya waktu itu? Mengapa Tuhan Yesus justru tidak menampakkan diri kepada para pemimpin yang membawa Dia kepada penyaliban dan kematianNya itu? Seandainya menampakkan diri kepada mereka tentunya akan sangat baik, sangat meyakinkan, bisa menunjukkan kemenanganNya atas mereka dan maut, sangat mengagumkan, dan akan membuat mereka dengan mudah menjadi percaya kepadaNya. Mengapa Dia menampakkan diri hanya kepada para saksi, yakni mereka yang sebelumnya selalu bersama-sama dengan Dia?
- Tuhan Yesus mempercayai dan menghargai para pengikutNya yang setia itu untuk menjadi saksiNya.
- Tuhan Yesus melibatkan atau memberi peran kepada orang yang percaya kepadaNya untuk ambil bagian dalam pekerjaanNya yang penting itu.
- Tuhan Yesus meyakini bahwa tanpa melihat Dia secara langsung pun orang bisa menjadi percaya kepadaNya karena kesaksian para pengikutNya.
- Berikutnya Roh Kuduslah yang berkarya dan oleh karyaNya orang akan menjadi percaya kepadaNya.
- Tuhan Yesus tidak pernah punya maksud untuk menunjukkan kehebatan diriNya atau kegagahanNya.
Lima hal di atas itu benar-benar terjadi. Buktinya, orang percaya kepada Kristus sampai saat ini umumnya bukan karena melihat langsung atau berjumpa dengan Sang Kristus, melainkan karena karya Roh Kudus dan karena kesaksian para pengikutNya. Kita yang sudah percaya kepadaNya sekarang juga dipercaya, dihargai dan dilibatkan untuk melakukan karyaNya, memberitakan kebangkitanNya, kemenanganNya atas maut. Hanya sekarang, bersedia dan bisakah kita dilibatkan, dihargai dan dipercaya untuk itu? [st]
“Tuhan menghargai yang mau dan mampu dipercaya dan dilibatkan.”