Bacaan : Yesaya 4 : 2 – 6 | Pujian: KJ 290
Nats: Maka TUHAN akan menjadikan di atas seluruh wilayah gunung Sion dan di atas setiap pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam, sebab di atas semuanya itu akan ada kemuliaan TUHAN sebagai tudung [ayat 5]
Ada seorang yang mempunyai kendaraan pertama berupa sepeda motor tril. Karena semakin tua umurnya, maka tril itu sering mengalami kerusakan. Kemudian dia memperbaikinya, spare part yang sudah rusak dibuang dan diganti dengan yang baru, dan yang kotor dibersihkan. Berulang-ulang terjadi begitu. Sahabat-sahabatnya sering menganjurkan dia untuk menjual saja kendaraan itu. Tetapi dia tidak mau menjualnya. Terus saja menjaga dan memperbaikinya jika rusak lagi, padahal dia sudah mempunyai kendaraan yang lain. Motor tril itu begitu berharga baginya, karena motor tril itulah kendaraan pertama yang dimilikinya.
Mirip dengan pemilik motor tril itu, Tuhan tentu juga setia kepada umatNya, Dia bahkan lebih dari pada pemilik motor itu. Dalam perikop bacaan kita hari ini ditunjukkan bahwa Allah berjanji akan menyucikan umat Israel dari berbagai kecemaran dosa. Segala kecemaran dosa akan dihapuskan dengan pengadilan dan dibakar dengan kuasa RohNya. Umat yang tersisa, yaitu yang telah disucikan dan disebut kudus, akan senantiasa dilindungiNya. Tuhan tidak akan membiarkan umatNya dicemari dosa dan kejahatan, tidak akan dibiarkan sengsara oleh berbagai penderitaan (panasnya terik matahari atau gelapnya malam hari).
Janji Tuhan itu juga diperuntukkan bagi kita sekarang. Kita sudah disucikan oleh korban darah Kristus yang baru saja atau akan kita hayati dalam pelayanan Perjamuan Kudus. Sebenarnya Tuhan tentu senantiasa melindungi kita dari berbagai godaan yang berusaha membawa kita kepada kecemaran dosa dan kejahatan. Hanya saja yang sering terjadi adalah bahwa kita suka “mbedhal” (lari meloloskan diri) dari perlindungan Tuhan itu. Setelah disucikanNya dengan korban yang kudus dan besar, seharusnya kita selalu memberikan diri dilindungiNya. Jangan “mbedhal”! [st]
“Tuhan menyucikan dan melindungi. Jangan mencemari hidupmu lagi!”