Natal Yang Memaksa

25 December 2016

Bacaan : Yesaya 62 : 6 – 12 | Pujian: KJ 119 : 1, 3
Nats: “Orang akan menyebutkan mereka “bangsa kudus…”. [ayat 12]

Anak-anakku,
Tidak ada kegembiraan yang lebih menggelora daripada hari ini dalam hatiKu, melihat kalian semua bernyanyi memuji. Ditemani nyala lilin dan lampu berkedip-kedip sepanjang hari. Syukurlah, kalian semua masih bisa bersukacita di hari ini. Tetapi, maafkanlah Aku. Sebab selain menemani kalian bersenang-senang di tempat ini, aku juga ikut menangis bersama jutaan pengungsi di berbagai negeri, para korban kebencian dan perang, serta mereka yang karena berbagai persoalan hidup, bahkan tak lagi bisa duduk dengan tenang seperti kalian di sini. Semoga di tengah pesta-pesta dan perayaan kalian, mereka juga menjadi bagian dari doa-doamu, dan hati kalian makin dipenuhi empati.

Para kekasih hatiKu,
Natal tahun ini kiranya memaksa hati kalian semua untuk mau mengoreksi diri bahwa kehadiranku memang layak dirayakan, dipestakan, juga dimeriahkan. Sebab sekalipun Aku hadir dalam kerendahan, namun pada akhirnya Aku membawa kemenangan. Namun jangan juga kalian semua melupakan, bahwa aku meraih kemenangan melalui jalan penderitaan. Dan semua itu Kulakukan, sebab terang dan gelap tak bisa disatukan. Itulah mengapa, sekalipun Aku pernah meminta kepada Bapa di sorga agar melalukan cawan itu daripadaKu, namun Aku tetap meneguknya juga. Jadi, selepas kegembiraan ini berlalu, segeralah menata diri supaya hidup kalian semua tidak mudah terperosok dalam kegelapan lagi. Segeralah menyadari bahwa mengikutiKu berarti rela hidup dalam terang nurani. Ingatlah kerinduan Bapamu, untuk membuat kalian menjadi bangsa yang kudus di muka bumi.

Sahabat-sahabatKu,
Semoga natal tahun ini memaksa kalian semua untuk membuang segala kebencian, dan mampu membuat kalian mengupayakan diri untuk tetap dapat mengampuni. Belajarlah, dan belajarlah lagi. Agar natal tahun ini, tidak berlalu sia-sia bagai mimpi.

Peluk hangatKu,
Kristus.

“Natal adalah saat terang menyapa bumi.” [cahyo_s]

Renungan Harian

Renungan Harian Anak