Bacaan : Yohanes 6 : 41 – 51 | Nyanyian : KJ 344
Nats: “Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah Roti Hidup” [ayat 47 – 48]
Ada seorang professor suatu perguruan tinggi negri yang penampilannya sangat sederhna: setiap hari ke kampus selalu naik sepeda tuanya di tengah lalu-lalang mobil-mobil mewah mahasiswanya. Beliau seorang guru besar yang cukup terkenal baik di kalangan kampus maupun sebagai pembicara di seminar-seminar. Dari penampilan yang sangat sederhana tersebut, orang tidak akan mengira bahwa beliau seorang cendikiawan.
Bacaan kira hari ini menggambarkan bahwa orang Yahudi mengukur segala sesuatu dari penampilan lahiriah saja. Mereka menolak pengakuan Yesus bahwa: “Akulah Roti yang telah turun dari surga.” Mereka dengan tegas menyatakan bahwa Yesu hanyalah seorang tukang kayu yang dibesarkan di Nazaret. Mereka semua tahu tentang keadaan keluarga-Nya. Mereka tidak tahu bahwa sebenarnya Dia adalah Allah yang merendahkan diri turun ke bumi sebagai manusia dengan misi untuk keselamatan manusia. Orang Yahudi tidak tahu dan tidak mau tahu makna Yesus sebagai Roti Hidup yang turun dari surga. Sehingga, mereka menolak-Nya.
Yesus adalah Roti Hidup. Artinya, Yesus adalah pokok kehidupan. Oleh karena itu menolak Yesus berarti kehilangan hidup dan menuju kematian. Jangan menolak berita dari Allah hanya karena melihat penampilan lahiriah dan statusnya. Tuhan dapat mengutus siapa saja untuk menyampaikan berita dari Allah. Suatu kenyataan yang luar biasa bahwa berita besar dari Allah justru datang melalui seorang tukang kayu dari Nazareth, yang penampilannya sangat sederhana dan rendah hati. Dengan kesederhanaan-Nya maka akan mempermudah untuk berbaur dengan semua lapisan masyarakat terutama golongan miskin, tertindas dan tersisihkan, sesuai misi penyelamatan-Nya.
Marilah kita belajar untuk menghargai dan menghormati orang lain dalam keadaan penampilan sesederhana apapun. Jangan memandang rendah kemampuannya! Kita tidak tahu mungkin justru dibalik kesederhanaanya itu tersimpan mutiara yang sangat tinggi nilai dan manfaatnya untuk kehidupan kita. Ingat, menerima Yesus berarti menerima hidup yang sebenarnya sekarang maupun di waktu yang akan datang dalam kekekalan. [Sri]
“Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.”