Bacaan : Kolose 1 : 27 – 2 : 7 | Pujian: KJ 363
Nats: “…hendaklah hidupmu tetap di dalam DIA” …” [ayat 6]
Ketika berada di Kolose, Rasul Paulus tidak begitu mengenal jemaat Kolose. Tetapi ia tidak sendiri memberitakan Firman Tuhan di tengah banyaknya aliran sesat yang berkembang di Kolose. Rasul Paulus ditolong oleh rekan sekerjanya, yaitu Epafras yang melayani jemaat di Kolose. Dalam sejarahnya, hanya Epafras yang mendukung pelayanan Rasul Paulus pada saat di Kolose. Meski hanya didukung satu orang, itu tidak menyurutkan perjuangan Rasul Paulus untuk memberitakan kebenaran kepada jemaat Kolose. Kekuatan Rasul Paulus datangnya hanya dari komitmennya untuk hidup di dalam Kristus.
Demikianlah kebenaran konsep sebuah pelayanan yang diajarkan Rasul Paulus, juga bagi kita sekalian. Ketika hidup kita tetap di dalam DIA, maka tidak ada hal yang mampu menggentarkan hati kita untuk terus memiliki hati yang melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh. Di tengah keluarga, kita mengenal peran pelayanan ibu bagi keluarga. Meski tidak jarang, ibu merasa berjuang sendirian, tidak ada yang mendukung. Tetapi pelayanan seorang ibu bagi keluarganya, tidak perlu menunggu terkumpulnya dukungan. Meski tidak ada yang mendukung pelayanan seorang ibu, pastilah, ibu yang hatinya terarah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh akan terus melakukan pelayanan yang terbaik bagi keluarganya. Tidak perlu menunggu 1000 KTP terkumpul sebagai bentuk dukungan, untuk menggerakkan pelayanan seorang ibu bagi keluarganya.
Setiap kita, sebagai masing-masing anggota keluarga, perlukah kita menunggu dukungan dari orang lain untuk kita memiliki hati yang melayani dengan sungguh-sungguh? Bukankah Rasul Paulus-pun memberi teladan untuk tidak gentar melakukan pelayanan bagi Tuhan melalui sesama meski hanya dengan satu dukungan atau bahkan tanpa dukungan sekalipun. Saat hidup kita tertuju kepada DIA, maka semangat melayani sesama itu akan kita rasakan, lebih dari sekedar mendapatkan dukungan dari 1000 orang. Karena kepenuhan hidup di dalam Kristus adalah sumber dari kekuatan manusia menghadapi tantangan hidup ini. Untuk itu, kita perlu menyadari dan merasakan hidup di dalam rengkuhan kasih sayangNya. [Dee]
“Kita tidak peru melakukan hal besar, hanya hal kecil dengan cinta yang besar.” (Bunda Teresa)