Menjawab Panggilan Allah

13 August 2016

Bacaan : Kejadian 11 : 27 – 32  |  Pujian: KJ 71
Nats: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan kutunjukkan kepadamu.” [ayat 1]

Dosa-dosa manusia semakin lama semakin bertambah karena mereka hidup tidak mengenal Allah bahkan menolak-Nya. Demikian juga yang dialami Terah dan keluarganya di Ur-Kasdim, mereka menyembah allah lain. Terah mempunyai 3 anak laki-laki yaitu Abram, Nahor dan Haran. Haran meninggal, Abram dan Nahor menikah masing-masing dengan Sarai dan Milka. Terah, Abram, Sarai dan Lot meninggalkan Ur-Kasdim menuju Kanaan melalui Haran. Keberangkatan Terah tidak atas perintah Allah. Atas panggilan Allah, Abram meninggalkan ayahnya yang sudah tua berumur 145 th di Haran. Langkah Abram itu sangat bertentangan dengan adat istiadat bahwa anak mempunyai kewajiban memelihara orang tuanya yang sudah tua. Hal ini dilakukan Abram karena ketaatan dan kesetiaan kepada perintah dan panggilan Allah.

Abram adalah orang yang menjawab panggilan Allah walaupun dia tidak mengetahui kemana dia akan pergi dengan segala konsekuensi dan resikonya. Abraham adalah orang beriman kepada Allah, walaupun tidak tahu kemana pergi, tetapi dia percaya bahwa di dalam bimbingan Allah, maka yang terbaik yang akan terjadi. Iman itu juga ditunjukkan dengan keyakinan akan janji Allah bahwa suatu saat kelak akan mempunyai dan akan mewarisi tanah yang telah Allah janjikan. Abram juga adalah orang yang berpengharapan, walaupun Sarai sudah berumur 70 th dan Abram 100 th ia yakin janji Allah akan memberikan keturunan sebagai pewaris pusaka pasti akan digenapi. Janji tersebut dipenuhi oleh Allah dengan lahirnya Ishak dari rahim Sarai yang sebenarnya sudah tua dan menurut akal manusia tidak mungkin terjadi. Abram adalah teladan bagi kita semua dalam iman, percaya, ketaatan, kesetiaan, pengharapan dan kepasrahannya kepada Allah.

Panggilan kepada Abram bukan karena kebetulan, bukan karena sesuatu dalam diri Abram sendiri, melainkan berdasarkan pemilihan Allah sendiri. Ini adalah rahasia yang tidak dapat dipahami manusia. Dari gambaran di atas tidak mustahil apabila di antara kita dipanggil menjadi alat Allah untuk menyebarkan dan menunjukkan keselamatan dari Allah kepada manusia. Ini adalah tantangan bagi kita untuk menjawab panggilan dan perintah Allah. [Sri]

“Memenuhi panggilan dan perintah Allah, mendatangkan berkat.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak