Bacaan : Kolose 4 : 2 – 6 | Pujian: KJ 426 : 1 – 4
Nats: “Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.” [ayat 2]
Pernahkah anda merasa lelah berdoa bagi sesuatu atau bagi seseorang? Paulus memberi nasihat sebaiknya kita ‘bertekun’ dan ‘siap siaga’ dalam doa. Ketekunan kita merupakan ekspresi iman kita, bahwa Allah menjawab doa-doa kita. Iman tidak akan mati ketika jawaban doa yang kita harapkan datang lambat. Keterlambatan atau penundaan jawaban doa adalah cara Allah bekerja mewujudkan kehendak-Nya dalam hidup kita. Jika anda merasa lelah berdoa, ketahuilah bahwa Allah hadir, selalu mendengar, selalu menjawab, mungkin tidak sesuai dengan cara yang anda harapkan, melainkan dengan cara-cara yang Allah tahu bahwa itulah yang terbaik.
‘Rahasia Kristus’ adalah Kabar Baik Kristus tentang keselamatan, yakni Injil. Seluruh fokus (perhatian) hidup Paulus adalah memberitakan tentang Kristus, menjelaskan dan berkhotbah tentang rahasia yang ajaib ini.
Paulus minta didoakan agar ia dapat menyatakan Kabar Baik tentang Kristus secara jelas. Kita juga dapat minta didoakan untuk melakukan hal yang sama. Jangan mempersoalkan cara pendekatan penginjilan yang kita gunakan. Sebaliknya, gaya hidup, teladan, dan membangun relasi jangan sampai mengaburkan berita Injil.
Sebaiknya kita bijaksana dalam membangun relasi dengan saudara-saudara yang bukan Kristen (Luar = ‘Outsiders’), membuat kesempatan-kesempatan yang lebih banyak untuk dapat menyampaikan Kabar Baik Keselamatan kepada mereka. Apakah anda memiliki kesempatan-kesempatan itu?
Bilamana kita memberitakan tentang Kristus, adalah penting untuk selalu ramah dalam berkata-kata. Bukan seberapa banyak pengertian yang dapat kita buat, melainkan kita menjaga agar tidak kehilangan efektifitas jika kita tidak sopan santun. Sama seperti kita ingin dihormati, kita harus menghormati sesama yang lain apabila kita ingin mereka mendengar apa yang kita katakan. ‘Jangan hambar’ berarti bahwa apa yang kita katakan sebaiknya ‘enak’ dan bisa menuntun ke dialog selanjutnya. Amin. [Esha]
“Tetaplah berdoa, sebab doa merupakan cara efektif dan efisien untuk mewujudkan simpati dan empati kita bagi sesama dan lingkungan.”