Bacaan : Kejadian 8 : 20 – 9 : 7 | Pujian: KJ 436
Nats: “Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri..”[ayat 6]
Mungkin anda pernah mendengar ungkapan ini: “Anda jual, saya beli”. Ungkapan itu biasanya diucapkan oleh seseorang yang sedang marah kepada orang lain. Dan layaknya sebuah transaksi di pasar dimana ada orang yang berjualan dan ada orang yang membeli, sebuah persoalan juga bisa diselesaikan dengan “seimbang”. Artinya, kalau yang di sudut sana menantang, maka yang di sudut sini pantang menolak tantangan itu. Dan jika pertarungan benar terjadi, persoalan dianggap selesai. Tapi, benarkah demikian?
Tentu, persoalan tidak menjadi selesai ketika 2 orang menyelesaikannya dengan cara kekerasan. Malah-malah, bisa melahirkan rasa dendam yang bukan tidak mungkin, mengancam nyawa seseorang. Dan dendam, tidak pernah bisa membuat orang berdamai, baik berdamai dengan orang lain, maupun berdamai dengan dirinya sendiri.
Bacaan kita mengingatkan, bahwa kita sebagai manusia diciptakan oleh Tuhan menurut gambar Allah (Imago Dei). Jika Allah adalah sumber kasih, maka manusia juga diciptakan dengan kasih di dalam hatinya. Jika Allah adalah sumber damai, maka manusia pun diciptakan dengan damai di dalam nuraninya. Itu artinya, Allah menghendaki kita sebagai manusia melakukan hal-hal yang baik yang ada padaNya.
Jelaslah bagi kita, bahwa dendam tidaklah dikehendaki Allah dari kita. Jadi, mengapa kita harus mendendam kalau kita diberi kemampuan untuk mengampuni sebagai gambar Allah? Mengapa mesti ingin menumpahkan darah orang lain jika kita diberi kemampuan untuk mengasihi orang lain?
Mari kita mengolah gambar Allah yang ada dalam diri kita supaya kita mampu membawa damai dan sejahtera bagi lingkungan di sekitar kita. Supaya kasih dan kesetiaan Tuhan juga bisa dirasakan oleh orang lain. Sebab kita, tidaklah diciptakan menjadi makhluk pendendam. Tapi kita, diciptakan menjadi makhluk penyayang. Amin. [cahyo s]
“Apapun alasannya, dendam tidak pernah menyelesaikan masalah.”