Jangan Negatif

3 September 2017

Bacaan: Yeremia 15:15-21 |  Pujian: KJ 467
Nats:
“Jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku.” (ayat. 19)

Kalimat yang dinegasikan dengan kata “jangan” disebut tidak efektif untuk mendidik anak-anak. Karena itu, para penasehat parenting pada umumnya meminta para orang tua untuk mengubah cara berkomunikasi dengan anaknya dengan menggunakan kalimat yang positif. Kalimat yang sering dikatakan pada anak adalah “jangan nakal!” Kalimat ini berpengaruh sangat negatif pada anak-anak. Mereka tak mengerti instruksi dan maksud dari kalimat ini karena tak jelas tindakan yang mana yang dikategorikan sebagai “nakal”. Karena itu jika anak memukul temannya, kita tak lagi berkata “jangan nakal”, tapi gunakan kalimat yang lebih positif seperti “tangan itu diberikan oleh Tuhan untuk melakukan hal-hal yang baik lho”. Dengan ini, anak akan dapat memahami instruksi positif kita dengan lebih positif pula. Kalimat dan sikap positif akan selalu diterima dengan positif pula.

Dalam bacaan kita hari ini, kita bertemu dengan Nabi Yeremia yang sedang bergumul tentang pelayanannya pada Bangsa Israel. Israel adalah umat yang mengingkari perjanjian dengan Allah. Namun saat Yeremia mengingatkan, mereka justru mengancam akan mengambil nyawanya (psl. 11). Menghadapi kenyataan ini, Yeremia mengeluh dan bergumul di hadapan Allah. Lalu Allah menjawab Yeremia: “jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan engkau menjadi pelayan di hadapan-Ku, dan jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku…” (ay.19). Allah meminta Yeremia untuk menjadi penyambung lidahNya dengan cara mengucapkan kata-kata berharga.

Bagaimana kita menggunakan lidah kita selama ini? Apakah kita sudah menjadi penyambung lidah Tuhan dengan perkataan-perkataan postitif kita, atau jangan-jangan lidah kita justru lebih banyak menimbulkan luka? Hari ini mari mulai dari diri sendiri untuk selalu mengatakan kalimat-kalimat positif. Oh iya, kalau begitu judul renungan ini diganti saja! (Rhe)

Perkataan positif mendorong pikiran positif.
Pikiran positif mendorong perilaku positif.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak