Bacaan : Amos 9 : 5 – 15 | Pujian: KJ 332
Nats: “Aku akan memulihkan kembali umatKu Israel.” [ayat 14a]
Nabi Amos berasal dari Yehuda (selatan) tapi pelayanan utamanya di Israel (utara). Ia adalah seorang peternak yang dipanggil Tuhan menjadi NabiNya untuk memberitakan Firman Tuhan.
Dalam penglihatan Amos yang kelima dan kesembilan menggambarkan rencana penghakiman Tuhan kepada bangsa Israel karena dosa-dosanya. Kehidupan orang Israel terutama pemuka agamanya telah melakukan ibadah yang munafik di rumah Allah, melakukan kekerasan kepada sesama terutama orang miskin, membunuh, mencuri dan kejahatan lainnya. Perbuatan dosa mereka mengakibatkan Tuhan murka dan akan menghancurkan bangsa Israel. Tuhan murka dengan menghukum bangsa Israel dengan kehancuran bangsanya. Penghukuman akan dimulai dari rumah Tuhan dimana ibadah munafik tersebut dijalankan (1 Petrus 4:17).
dan akan menghancurkan bangsa Israel. Tuhan murka dengan menghukum bangsa Israel dengan kehancuran bangsanya. Penghukuman akan dimulai dari rumah Tuhan dimana ibadah munafik tersebut dijalankan (1 Petrus 4:17).
Namun Tuhan masih memperhatikan umatNya yang setia kepada Dia, dengan tidak mengikutkan mereka dalam kehancuran. Tuhan sungguh luar biasa baik dan pemurah. Ia menyatakan janjiNya untuk memberkati Israel dengan membangun, memperbaiki dan memulihkan bangsa tersebut sehingga mereka dapat dipanggil kembali untuk memberitakan kehendak Allah.
Terpilihnya Israel sebagai bangsa pilihan tidak berarti mereka berhak tidak taat kepada Tuhan. Kebenaran ini juga berlaku bagi Gereja dan umat percaya pada saat ini. Kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan akan berbuat adil pada waktunya, orang fasik dan berdosa akan dihukum dan yang taat dan setia akan dimuliakan. Marilah kita memandang hidup ini dengan kaca mata yang benar sesuai firman Tuhan dan memandang kehidupan dengan cara pandang kekekalan, bukan cara pandang duniawi yang bersifat sementara. Kita adalah umat yang sudah dipulihkan oleh Tuhan dari kerusakan hidup akibat dosa. Karena itu, kita patut selalu bersyukur kepada Tuhan atas anugerahNya ini. (Sri)
“Kita diberkati karena kita percaya pada janji dan kuasa Tuhan, walaupun belum melihat penggenapannya.”