Bacaan : Titus 2 : 7 – 8 | Pujian: KJ 436 : 1 – 3
Nats: “dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik” [ayat 7a]
Apa yang sedang populer di masyarakat kita (Indonesia) saat ini? Saya kira tidak terlalu sulit untuk menjawabnya: kita sedang menyukai lebih banyak menggunakan waktu kita di dunia maya daripada di dunia nyata! Anda boleh tidak setuju, tetapi itulah kenyataannya! Ingat, hal itu berarti bahwa semakin sedikit waktu yang tersisa untuk mengembangkan persahabatan dan persaudaraan sejati di dunia nyata. ‘Semakin banyak waktu yang kita habiskan untuk saling berhubungan melalui segudang gawai, semakin sedikit waktu yang tersisa untuk mengembangkan persahabatan sejati di dunia nyata’ (Alex Morritt, Penulis buku dan perjalanan. Intisari Maret 2017).
Ya, kita lebih suka berkomunikasi melalui HP daripada bertemu muka atau ngobrol. Apakah kesukaan kita ini bisa mengurangi nilai kemanusiaan kita (dehumanisasi)?
Paulus membimbing Titus agar dapat tampil sebagai pribadi yang serius, terhormat, dan membawa makna. Kekristenan jangan pernah menjadi cara hidup yang membosankan dan membuat muram. Paulus mendorong Titus agar bisa menjadi contoh yang baik bagi sekitarnya, agar supaya sesamanya dapat melihat kelakukan baik Titus dan menirunya. Cara hidup Paulus lebih memberi pengaruh yang besar. Jika anda ingin agar seseorang melakukan sebuah cara baik tertentu, pastikan bahwa anda hidup dengan cara itu juga. Kemudian, orang akan mendengar anda, sebab anda benar, dan cara hidup anda akan memperkuat apa yang anda katakan.
Paulus menasihati Titus bagaimana cara merespon kritik dan bagaimana cara berpikir yang sehat. Kualitas integritas datang dari hati yang serius belajar Alkitab dan bersedia mendengar sebelum berbicara. Hal ini penting bila kita hendak mengajar atau menghadapkan sesama kita dengan isu-isu spiritual atau moral. Apabila kita impulsif (bersifat menurutkan kata hati) sepertinya kita mulai lebih mengedepankan argumen-argumen dari pada ingin meyakinkan orang pada kebenaran. Amin.[Esha]
“Lawanlah godaan, tinggalkan yang jahat, pastikan kau menang!”