Bacaan : Yehezkiel 20 : 1 – 17 | Pujian: KJ 408
Nats: “Tetapi Aku merasa sayang melihat mereka, sehingga Aku tidak membinasakannya dan tidak menghabisinya di padang gurun.”[ayat 17]
Anda berusia berapa saat menikah? Usia saya saat menikah, 24 tahun. Ada yang bilang masih terlalu muda, ada juga yang bilang sudah ideal. Ah…usia menikah memang relatif. Tapi kalau menikahnya usia 90 tahun, pastilah terlalu tua. Tapi inilah yang dialami oleh sepasang warga negara Inggris, Nora Nicholls dan Roy Vickerman. Roy dan Nora sempat bertunangan 72 tahun yang lalu, namun berpisah setelah perang dunia. Karena acara radio lokal, akhirnya Roy dan Nora dapat bertemu kembali. Menariknya, selama terpisah ternyata mereka tinggal sekota, belanja di toko yang sama dan bahkan berlangganan tukang pijat yang sama pula! Setelah bertemu kembali dan mengetahui bahwa pasangan masing-masing sudah meninggal dunia, mereka akhirnya sepakat melanjutkan hubungan mereka yang sempat terputus 70 tahun yang lalu. Roy kembali melamar Nora dengan cincin yang sama. Cinta mereka pun akhirnya bersatu kembali dan bak akhir dongeng Cinderella, hidup Nenek Nora dan Kakek Roy jadi happily ever after (hidup bahagia selama-lamanya).
Sama seperti Nenek Nora dan Kakek Roy tadi, setiap kita pastilah punya perjalanan hidup yang unik. Memang tak semua sesuai rencana dan tak semua hal berjalan mulus. Namun, bukankah perjalanan kita ada tujuannya? Inilah juga yang dialami dalam perjalanan bangsa Israel di padang gurun yang direfleksikan oleh Yehezkiel. Sebagai umat terpilih, Israel menajiskan diri dengan memandang allah lain, menolak ketetapan TUHAN dan memberontak kepadaNya (ay. 8). Sungguh Allah memiliki cukup banyak alasan untuk menghukum dan membasmi Israel (ay. 13). Namun karena kasih sayangNya, TUHAN tak menghabisi Israel (ay. 17). Ini dilakukanNya karena TUHAN telah berjanji untuk membawa Israel ke tanah yang berlimpah susu dan madu. Ya, Dia berjanji memberikan hidup yang happily ever after untuk Israel.
Bagaimana dengan perjalanan hidup kita sekarang? Apakah sedang berada di tengah padang gurun terik atau tanah perjanjian sudah mulai terlihat di ujung sana? Di manapun keberadaan kita di perjalanan hidup ini, mari belajar terus setia. Karena di ujung sana, ada harapan menanti. Ada janji dari Tuhan….happily ever after. [Rhe]
Hidup adalah perjalanan, tapi bukan tujuan!