Bacaan : Kejadian 12 : 10 – 20  |  Pujian: KJ 402 / KJ 71
Nats: “Ketika kelaparan timbul di negeri  itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu.” [ayat 10]

Global Positioning System (GPS) atau alat navigasi satelit yang digunakan untuk menghasilkan data seperti posisi, jarak tempuh, jalur dalam peta hingga arah matahari terbit maupun tenggelam. Tetapi pada kenyataannya  tak selamanya GPS  dapat  berfungsi secara  normal.

Demikian juga dengan kisah yang dialami seorang mahasiswa fakultas Theologi UKDW, yang pergi menjalani masa pra stage di salah satu jemaat GKJW. Keluarga mengantarnya ke jemaat itu dengan mengendarai mobil yang dilengkap dengan GPS. Karena lokasi yang dituju asing bagi mereka. Setelah jenuh turun naik mobil untuk bertanya, sehingga ia memutuskan untuk menggunakan GPS.

Setelah beberapa lama kemudian merekapun mulai meragukan arahan GPS tersebut. Ternyata jalan itu malah menuju ke jurang yang terjal dan gelap. Tentu saja mereka semua terkejut, dan kembali menyusuri jalan menuju arah jemaat itu. Ironisnya bahwa letak jemaat itu justru berjarak 500 meter dari tempat terakhir dia bertanya sebelum memutuskan menggunakan GPS.

Hal di atas mengingatkan kita pada kisah Abram yang memutuskan meninggalkan Kanaan menuju ke Mesir karena timbulnya bencana kelaparan. Abram tidak bertekun dalam bertanya kepada Tuhan bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Abram mengandalkan pola pikirnya untuk merancang dan melakukan segala rencana solusinya. Abram nyaris kehilangan istri, kehilangan kesucian rumah tangganya dan bahkan kehilangan rasa takut kepada Tuhan. Abram kehilangan komunikasi dengan Tuhan karena terjebak materi (makanan).

Kesulitan dalam hidup terkadang membuat kita tidak siap menghadapinya, bahkan berpaling  dari Tuhan. Sebesar apapun kesulitan tersebut pasti Tuhan sedang mengajak kita belajar untuk menjadi dewasa di dalam Iman. Abram gagal, tetapi ia menyadari segala kesalahannya dan Tuhan memberikan kesempatan untuk memperbaharui hidupnya. Ia kembali ke Tanah Perjanjian dan menyembah Tuhan.
Kitapun demikian, menyadari jika tersesat jangan pernah ragu untuk bertanya dan kembali kepada Tuhan. [Bu D]

“Tuhanlah Penuntun arah kehidupan kepada keselamatan. Ikutilah!”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak