Bacaan : Mazmur 28 | Pujian: KJ 440
Nats: “TUHAN adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya!” [Ayat 8]
Dalam permainan catur, benteng memiliki peranan yang sangat penting. Bukan hanya sebagai alat untuk bertahan melainkan juga alat untuk menyerang dan menghabisi lawan. Karenanya pemain catur menganggap peranan benteng sangatlah penting terutama untuk melindungi Raja dari serangan musuh.
Hidup, selalu penuh dengan tantangan dan godaan. Serangan musuh menerpa kita setiap saat. Yang membahayakan adalah serangan itu datang dibungkus dengan kenikmatan-kenikmatan dunia yang menyesatkan kita. Sering kali kita terjebak pada nikmatnya, lalu melupakan bahayanya sebuah serangan. Kelengahan kita membawa kita pada kesesatan dan keterpurukan
Demikian juga saat membangun sebuah persekutuan. Seringkali kita kompak saat tantangan datang. Semangat juang yang tinggi serta kesatuan hati kita tunjukkan untuk menghadapi dan mengatasi tantangan. Tapi saat kenyamanan kita rasakan, seringkali kita terlena dan larut. Padahal dalam posisi seperti itu, seringkali kita tidak sadar bahwa sebenarnya kita sedang berjalan pada arah yang salah dan berpotensi membawa kita pada kondisi yang sulit.
Menghindari itu semua, seharusnya kita harus memiliki jarak yang sangat dekat dengan Tuhan. Dialah sumber keselamatan dan perlindungan kita. Keberadaan Tuhan bagaikan benteng yang menjaga dan melindungi kita terutama atas serangan yang tidak kasat mata. Tuhan terutama memberikan kekuatan perlindungan kepada orang-orang yang diurapiNya atau para pelayan jemaat. Ketika Dia mengutus, Dia juga menyertai dan melindungi terutama di saat para pelayan jemaat sedang menghadapi tantangan dalam persekutan.
Betapa indahnya itu semua. Sebagai umat dalam sebuah persekutuan, baik kita maupun orang-orang yang diurapiNya memiliki benteng kehidupan yang kokoh. Dalam kondisi yang demikian, kita akan memperoleh perlindungan yang kokoh. Sebuah perlindungan yang memastikan bahwa kita akan memiliki kehidupan yang penuh damai sejahtera. [Oka]
“Agar tidak mudah terjatuh, bersandarlah pada benteng yang kokoh.”